Twitter Setelah Diambil Alih
Dilaporkan, sejak Musk mengambil alih pada Oktober tahun lalu, perusahaan media sosial ini telah menyetujui banyak permintaan sensor dari pemerintahan seperti Turki dan India.
Alhasil, Musk pun menanggapi jika ia tidak pernah memiliki “pilihan langsung” dalam masalah sensor tersebut.
Sementara itu, Musk mengklaim dalam sebuah wawancara bahwa informasi yang hoax di Twitter berkurang, sejak dia membeli perusahaan tersebut seharga US$44 miliar.
Diketahui, salah satu cara Twitter melawan disinformasi adalah dengan mengadakan fitur “Community Notes.”
Dalam fitur tersebut, pengguna Twitter yang terpilih sebagai ‘kontributor’ community notes, dapat menambahkan catatan di bawah sebuah tweet untuk menambahkan konteks.
Dengan itu, catatan yang ditambahkan ke tweet dapat dilihat oleh semua pengguna.
Pada umumnya, fungsi fitur ini adalah untuk membantu orang lain menentukan apakah informasi yang diberikan itu bersifat faktual atau hoax.
Sampai saat ini, Musk pun belum berkomentar secara terbuka tentang potensi larangan platform Twitter di Eropa. (xin/adk)