Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

TikTok Klaim Staf di China dapat Mengakses Data Pengguna dari Inggris dan Uni Eropa

Aplikasi TikTok (GETTY IMAGES)

Aplikasi ini juga telah diselidiki oleh Komisi Perlindungan Data Irlandia, regulator utamanya di UE atas dua masalah terkait privasi.

Ditambah, pengawas tengah menyelidiki pemrosesan data pribadi anak-anak TikTok. Serta, apakah hal tersebut sesuai dengan undang-undang UE terkait transfer data pribadi ke negara lain, seperti China.

Sementara itu, pada tahun 2020, panel keamanan nasional AS memerintahkan ByteDance untuk menjual operasinya di Amerika. Hal tersebut terjadi atas kekhawatiran bahwa data pengguna dapat dibagikan dengan otoritas China.

Tanggapan TikTok

Pada bulan Juni tahun ini, TikTok mengatakan telah memindahkan informasi pengguna AS ke server yang dijalankan oleh raksasa perangkat lunak Amerika Oracle di Austin, Texas.

Bulan lalu, TikTok membantah laporan bahwa tim ByteDance yang berbasis di China berencana menggunakan aplikasi tersebut untuk melacak lokasi warga AS.

TikTok mengatakan itu tidak pernah digunakan untuk “menargetkan” pemerintah Amerika, aktivis, tokoh masyarakat atau jurnalis.

Seperti diketahui, TikTok merupakan aplikasi media sosial dengan pertumbuhan tercepat di dunia dan telah diunduh hampir 4 miliar kali.

Platform tersebut mampu menghasilkan lebih dari $ 6,2 miliar (£ 5,4 miliar) sebagai pendapatan kotor dari pengeluaran dalam aplikasi.

Hal tersebut diketahui, sejak diluncurkan pada 2017, menurut perusahaan analitik Sensor Tower. (spm/fau)