Dorongan TikTok untuk Keterbukaan
Seperti yang diketahui, sebelumnya pihak ByteDance telah mendorong TikTok agar lebih ‘terbuka’ atau transparansi. Khususnya, terkait data yang dimilikinya.
Pada Februari 2023 lalu, media sosial ini sudah melakukan perluasan untuk Riset API mereka bagi para peneliti akademik di AS.
Secara rinci, Riset API ini memperbolehkan para peneliti untuk mengakses data akun publik, seperti profil pengguna dan komen. Ditambah dengan, data performa juga.
Selain itu, peneliti juga bisa mengakses data konten publik, seperti komentar, share, likes, dan favorit suatu video terima di platform tersebut. Serta, data publik untuk hasil pencarian keywords.
Dengan perluasan Riset API untuk Eropa dan rilisnya Pustaka Konten Komersial, kedua hal tersebut diharapkan dapat membantu TikTok dalam menaati DSA.
Alhasil, DSA (Digital Services Act) Uni Eropa sempat menyatakan bahwa TikTok merupakan salah satu dari 19 online platform terbesar pada April lalu.
Hal itu, menyebabkan agar media sosial tersebut ‘taat’ pada berbagai aturan atau regulasi tambahan terkait transparansi algoritma dan akuntabilitas. (adk/lfr)