ANDALPOST.COM – Pemain tunggal tenis asal Serbia, Novak Djokovic tidak berpuas diri setelah mengklaim rekor pria sepanjang masa dengan gelar Grand Slam ke-23. Sejak bulan lalu, Djokovic telah berjanji dan mengincar gelar peringkat 24 di Wimbledon di mana dia berada sebagai sang juara bertahan.
Djokovic telah melewati rekor yang diraih Rafael Nadal dari 22 Slam ketika dia memenangkan Prancis Terbuka bulan lalu. Meskipun rival lamanya dari Spanyol tidak akan menantang gelar tahun ini karena cedera, Djokovic tidak memiliki rencana untuk bersantai.
Petenis berusia 36 tahun itu telah memenangkan empat mahkota Wimbledon terakhir dan hanya terpaut sedikit untuk menyamai rekor delapan gelar putra Roger Federer di All England Club. Dia juga kini duduk hanya dalam satu Grand Slam di belakang Margaret Court yang memenangkan rekor 24.
“Saya tidak merasa lebih santai, sejujurnya. Saya masih merasa haus akan kesuksesan, lebih banyak Grand Slam, lebih banyak prestasi di tenis,” kata Djokovic kepada wartawan.
Djokovic mengatakan bahwa meskipun dia bangga dengan pencapaian bersejarahnya, kehidupan sebagai pemain profesional menuntut mentalitas dan intensitas seperti itu karena dia ingin memenangkan sebanyak mungkin gelar utama sebelum tubuhnya tidak mampu lagi.
Djokovic datang ke Wimbledon sebagai unggulan kedua tahun ini dengan petenis Spanyol berusia 20 tahun Carlos Alcaraz sekarang menjadi petenis nomor satu dunia setelah gelar pertamanya di lapangan rumput di Queen’s. Namun, itu tidak mengganggu pemain berkebangsaan Serbia itu.
Mampukah Djokovic kembali merebutnya pada tahun 2023?
Di Wimbledon, Djokovic akan berusaha untuk memenangkan Grand Slam ketiga tahun ini. Sejak jauh-jauh hari, ia telah mempersiapkan untuk mengulang kemenangan yang telah diraihnya pada 2021 lalu.
“Tentu saja, saya harus memenangkan Wimbledon, yang merupakan gunung yang sangat berbeda untuk didaki. Jika itu terjadi, saya akan senang mendapatkan kesempatan untuk mencatat sejarah di New York.”
Beberapa tahun terakhir, prestasi Djokovic sudah jauh menurun. Tentu banyak kendala yang memperngaruhinya mulai dari usia hingga faktor fisik.
Namun, ia adalah orang terakhir yang sampai saat ini masih mampu berkarir eksis dibandingkan tiga petenis generasinya. Adapun generasi berikutnya tidak dapat menghentikannya sejauh ini dalam tahun ini, sehingga itu menjadi kesempatan terbesarnya untuk mencapai keabadian tenis.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.