ANDALPOST.COM – Pemerintah Indonesia telah melakukan gerak cepat memastikan keselamatan warga negara Indonesia (WNI) terdampak gempa bumi yang melanda Turki dan Suriah. Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kamis (9/2) malam waktu Canberra.
“Pemerintah melalui KBRI Ankara telah mengirimkan empat tim ke daerah terdampak gempa, yakni Gaziantep, Kahramanmaras, Diyarbakir dan Hatay,” kata Retno.
Ia menjelaskan bahwa saat ini KBRI Ankara telah berhasil melakukan evakuasi terhadap 123 WNI. Retno mengatakan dalam rombongan evakuasi tersebut juga terdapat dua warga negara Malaysia dan satu warga negara Myanmar.
Terkait WNI yang menjadi korban jiwa, Retno menyampaikan hingga saat ini tercatat ada 2 orang. Korban merupakan WNI dewasa dan anaknya yang baru berusia satu tahun.
“Sejauh ini tercatat satu WNI dan anaknya yang berusia setahun meninggal dunia di Kahramanmaras. Saya ingin menyampaikan duka cita yang mendalam. Semoga Almarhum mendapat tempat terbaik di sisinya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ujarnya.
Retno mengatakan saat ini tim evakuasi KBRI Ankara yang berada di lokasi tengah mengurus pemulasaran jenazah dua WNI tersebut.
Selain dua korban jiwa, disampaikan bahwa terdapat 10 WNI korban luka-luka. Empat di antara WNI tersebut telah ditangani di rumah sakit setempat. Enam WNI lainnya membutuhkan penangan medis lebih lanjut.
“Enam orang lainnya dievakuasi ke Ankara untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut,” lanjutnya.
Pemerintah Indonesia serahkan bantuan kemanusiaan
Retno menyampaikan bahwa KBRI Ankara juga telah menyampaikan bantuan kemanusiaan gelombang pertama atas nama Pemerintah Indonesia.
“Bantuan kemanusiaan tersebut berupa bahan makanan yang diserahkan melalui Bulan Sabit Merah Turki. Bantuan ini merupakan bantuan logistik pertama yang diterima dari negara ASEAN,” terangnya.
Menyusul bantuan gelombang pertama, Retno mengatakan dalam waktu dekat dua pesawat akan diterbangkan dari Jakarta untuk membawa bantuan tahap selanjutnya.
“Yaitu (bantuan) Medium Urban SAR (Musar) serta peralatannya, dan tim serta bantuan medis yang diperlukan,” jelasnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.