Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Usai PHK 1.300 Karyawan, Zoom Pecat Presiden Perusahaan

Usai PHK 1.300 Karyawan Zoom Pecat Presiden Perusahaan. (Design by: Aini)

ANDALPOST.COM – Zoom salah satu platform online panggilan video terbaik resmi memecat presidenya, Gerg Tomb usai memecat karyawanya sekitar 1.300 orang.

Mengutip Foxbusiness bahwa Greg Tomb diberhentikan tanpa sebab resmi pada (3/3/2023).

“Tomb akan menerima pesangon sesuai dengan pengaturan ketenagakerjaaan yang dibayarkan setelah pemutusan hubungan kerja tanpa sebab,” bunyi keterangan pengajuan perusahaan ke Securities and Exchange Commission (SEC). 

Greg Tomb mengambil alih perannya sebagai presiden Zoom pada Juni 2022. Namun, setelah 10 bulan bekerja, ia dipecat oleh perusahaan. Zoom pun tidak menyebutkan akan mencari penggantinya.

Latar Belakang Greg Tomb, Mantan Presiden Zoom yang Dipecat Tanpa Alasan

Tomb bergabung dengan Zoom pada Juni 2022 sebagai Chief Revenue Officer (CRO) perusahaan dan dipromosikan menjadi Presiden delapan bulan kemudian.

Mantan Presiden Zoom Greg Tomb @dragonadvantage

Sebelum bergabung dengan Zoom, Tomb bekerja dengan Google. Ia bekerja sebagai VP of Sales, Google Workspace, Security & Geo Enterprise sejak Mei 2021.

Tomb juga pernah menjabat sebagai presiden di perusahaan perangkat lunak SAP dan Vivido Labs.

Zoom Memecat 1.300 Karyawan dan Mengurangi Gaji Karyawan

CEO Zoom Eric Yuan telah mengumumkan bahwa Zoom akan memecat 15 persen tenaga kerjanya pada (7/3/2023). Langkah tersebut berdampak pada sekitar 1.300 orang. 

Yuan juga mengumumkan bahwa ia akan mengurangi gajinya untuk tahun mendatang sebesar 98 persen. Kali ini ia juga akan melepaskan bonus perusahaan tahunannya.

Dalam email kepada karyawan, CEO menulis, 

“Sebagai CEO dan pendiri Zoom, saya bertanggung jawab atas kesalahan ini dan tindakan yang kami ambil hari ini. Untuk itu, saya mengurangi gaji saya untuk tahun mendatang sebesar 98 persen. dan melepaskan bonus perusahaan saya. Anggota tim kepemimpinan eksekutif juga akan saya kurangi gaji pokok mereka sebesar 20 persen untuk tahun yang akan datang. Sementara tim eksekutif juga akan kehilangan bonus perusahaan mereka.”

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.