ANDALPOST.COM – Mulai tahun 2030, Pemerintah Vietnam mulai akan memangkas ekspor beras hingga 44 persen. Jika mulanya Vietnam bisa menyalurkan beras hingga 7,1 ton, per tahun depan hanya akan 4 juta ton yang akan diekspor keluar dari Vietnam.
Hal ini disampaikan pemerintah setempat dalam sebuah dokumen pada, Senin (29/5/2023). Hal ini tentu mengejutkan negara pengimpor beras, apalagi Vietnam adalah eksportir beras terbesar ketiga setelah India dan Thailand.
Alasan Pengurangan
Alasan pengurangan ekspor tersebut dikarenakan pemerintah Vietnam menjaga ketersediaan bahan pokok utama tersebut. Pemerintah Vietnam mengantisipasi kondisi apalagi saat ini kondisi iklim dunia sedang tidak menentu.
Meski akan kehilangan nilai ekspor yang lumayan besar, Pemerintah Vietnam tetap akan menyetop kegiatan ekspor beras tersebut. Pendapatan ekspor beras akan turun menjadi US$2,62 miliar per tahun pada 2030, turun dari US$3,45 miliar pada 2022.
Tidak hanya itu, para petani di Vietnam juga mulai jarang yang menanam padi. Mereka lebih memilih untuk menanam hal lain dan juga beternak udang.
“Meskipun lahan pertanian padi Vietnam menyusut akibat perubahan iklim dan beberapa petani beralih menanam tanaman lain dan beternak udang. Strategi tersebut tampaknya terlalu agresif,” kata seorang pedagang beras yang berbasis di Kota Ho Chi Minh, Sabtu (27/5/2023).
Para petani mulai beralih ke ternak udang dikarenakan hasil yang diraih selalu baik. Hal ini juga sudah terjadi di beberapa tahun terakhir khususnya di wilayah Delta Mekong.
Nantinya, Vietnam akan mengirimkan sebagian besar ekspor berasnya kepada Filipina. Memang telah sejak lama Filipina menjadi pembeli terbesar Vietnam. Bahkan pada tahun lalu, empat persen ekspor beras Vietnam dikirim ke Filipina.
Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh mengatakan kepada Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr pada pertemuan regional di Indonesia bulan ini. Ia mengatakan bahwa Vietnam bersedia memasok beras ke Filipina untuk jangka panjang dengan harga yang wajar.
Impor Beras
Pada Maret lalu, Pemerintah Indonesia baru saja menyelesaikan impor beras sebanyak 500.000 ton. Kloter terakhir masuk pada akhir Februari lalu sebanyak 50.000 ton dari Vietnam.
Beras impor itu akan masuk sebagai cadangan beras pemerintah (CBP) yang akan digelontorkan ke masyarakat. Salah satu fungsinya untuk menekan harga beras yang pada maret lalu melonjak.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.