Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Viral!  Calon Paskibraka Nasional Mendadak Diganti Jelang Karantina

Ilustrasi Anggota Paskibra Nasional (Detik.com)

ANDALPOST.COM — Kini sedang ramai diperbincangkan publik, Doni Amansa, siswa dari Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) dinyatakan lolos dari seleksi pasukan pengibaran Bendera Pusaka (Paskibra) Nasional. 

Namun menjelang hari karantina tiba, Doni tanpa menahu harus digantikan oleh siswa asal Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Bernama Wiradinata Setya Persada, yang diduga terkait dengan keluarga Gubernur Sultra, Ali Mazi.

Krononologi Doni Amansa

Sementara itu dalam video yang diunggah akun Tiktok @yoes91 pada Sabtu (15/7/2023), Doni mengetahui kabarnya tak jadi berangkat dari berita.

“Awal mula saya tahu tidak lolos itu lewat berita online, Saya pulang kembali ke rumah, saya mendengar berita. Bukan saya yang berangkat. Wira yang berangkat” ucap Doni.

Dikabarkan bahwa calon penggantinya tersebut merupakan orang yang sebelumnya memegang posisi sebagai cadangan.

Menurut pengakuan Doni, padahal dirinya sudah lolos beberapa tes hingga ikut pembekalan. Namun, saat ia meminta penjelasan terhadap panitia, Doni mengungkapkan panitia hanya diam saja.

“Dari panitia belum dikasih penjelasan,” ucapnya.

Tak heran kini Doni merasa kecewa setelah mengetahui dirinya telah diganti. Pasalnya ia  telah mengikuti pembekalan selama 3 hari dan bersiap untuk berangkat ke Cibubur pada 15 Juli 2023.

“Kami dikumpulkan di ruangan, diumumkan bahwa saya, Doni Amansa, lolos pertama untuk nasional, dan yang lainnya sebagai cadangan. Setelah pembekalan, ternyata yang berangkat bukan saya, melainkan Wira,” ujar Doni.

“Saya merasa kecewa karena tidak dapat mewujudkan apa yang menjadi cita-cita orang tua. Namun, saya berdoa agar bisa melakukannya dengan lebih baik di masa depan,” tegasnya.

Disisi lain, Kepala Badan Kesbangpol Sultra, Harmin Ramba mengatakan, dirinya telah membantah adanya informasi terkait siswa yang menggantikan Doni adalah keluarga Gubernur Sultra. Ia juga menolak hubungan hasil seleksi dengan permintaan khusus dari Gubernur Sultra.

“Tidak ada kaitan dengan Gubernur, ini hanya kebetulan saja dari Baubau. Mari kita berhenti membuat asumsi, saya jamin itu. Pak Gubernur juga memahami hukum dan aturan, jadi jangan kita sangkutpautkan,” jelas Harmin Ramba.

Harmin Ramba menegaskan bahwa panitia seleksi telah bekerja secara profesional. Sehingga tidak ada kecurangan dalam proses tersebut. Ia pun siap bertanggung jawab atas hal tersebut.

“Fakta ini dapat dipertanggungjawabkan, baik di dunia ini maupun di akhirat,” tegas Harmin Ramba.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.