ANDALPOST.COM – Kemacetan bukan lagi menjadi hal yang asing bagi masyarakat di Indonesia.
Ramainya kendaraan di jalanan menjadi salah satu penyebab dari maraknya kemacetan di Indonesia.
Baru–baru ini, terdapat insiden kemacetan yang menyebabkan publik menjadi heboh.
Kemacetan di Jambi tepatnya di jalan nasional, Batanghari terpantau mengalami kemacetan yang sangat parah hingga mencapai 22 jam.
Beberapa petugas sudah mulai dikirimkan ke daerah tersebut untuk membantu mengurangi kemacetan yang ada.
“Petugas masih mengurai. Kalau kemarin banyak kendala, kalau sekarang berkurang, tetapi mobil pribadi meningkat. Anggota sudah dikerahkan sejak tadi malam”, ujar Kapolres Batanghari, AKBP Bambang Purwanto.
Selain membantu mengurangi kemacetan, beberapa anggota Polres Batanghari juga berjaga di mulut tambang untuk mengatur berbagai angkutan yang melintas. Hal ini dikarenakan, jika berbagai angkutan kendaraan melintas di jalan ini, maka sangat dipastikan bahwa kemacetan yang terjadi akan semakin parah dan tidak bisa dikondisikan.
Truk Muatan Batu Bara Menjadi Penyebabnya
Salah satu penyebab kemacetan parah ini adalah karena banyaknya truk muatan batu bara yang melintasi jalan ini karena belum dibangunnya jalur khusus truk.
Data yang dihasilkan oleh Kapolres mencatat bahwa terdapat sekitar 8.300 hingga 11.500 unit truk angkutan batu bara yang melintasi jalan ini.
Selain itu, curah hujan yang tinggi juga menjadi faktor lainnya yang menjadikan kemacetan ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
“Curah hujan yang tinggi kemarin itu. Terus truk ini tidak berani parker di kantung parker, takut terperosok”, ungkap Bambang Purwanto.
Kondisi kemacetan yang berlangsung dalam jangka waktu panjang ini menghasilkan beberapa insiden lainnya seperti ikan yang mati hingga pasien yang meninggal.
Berdasarkan penjelasan dari Hidayat dalam wawancara di media CNN Indonesia, ia mengaku telah terjebak kemacetan selama 22 jam.
“Kemacetan terjadi dengan 4 jalur. Selain truk batu bara, banyak juga mobil pribadi, mobil bawa ikan. Tidak bisa lewat lagi, tetunak disitulah” ucapnya.
“Terdapat juga pasien yang meninggal di dalam ambulans, dia ini mau ke Jambi, tetapi tidak tau mau ke rumah sakit mana”, sambungnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.