ANDALPOST.COM — Tentara bayaran Rusia, Wagner mengklaim telah merebut pusat kota Timur Bakhmut selama minggu ke-58 perang, Jumat (7/4). Tetapi, klaim tersebut dibantah tegas oleh pihak Ukraina.
Ukraina mengatakan masih menahan tentara Rusia.
Bahkan, komandan pasukan Ukraina menyebut serangan Rusia semakin melemah.
Pada saat yang sama, warga sipil pro-Rusia mengevakuasi wilayah pendudukan selatan saat ribuan tentara Ukraina menyelesaikan pelatihan luar negeri mereka untuk serangan balasan yang akan dilakukan akhir bulan ini.
Sementara itu, Wagner bergerak maju ke pusat Bakhmut pada 31 Maret lalu.
Rekaman geolokasi menunjukkan mereka dalam jarak 400 meter (1.300 kaki) dari balai kota.
Usai terjadi pertempuran antara kubu Rusia dan Ukraina, Volodymyr Zelensky menyebut ketegangan pun kian meningkat.
Dari rekaman geolocated itu menunjukkan, Pendiri Wagner, Yevgeny Prigozhin mengibarkan bendera Rusia di atas balai kota.
“Dari segi hukum, Bakhmut sudah diambil,” kata Prigozhin dalam pesan audio.
Tak hanya itu, Wagner juga dikabarkan telah menguasai kompleks industri AZOM.
Kemudian pada tanggal 3 April, pasukan Rusia maju di Bakhmut selatan lebih dekat ke Stadion Avangard. Serta blogger militer Rusia mengklaim pada tanggal 4 April bahwa pasukan Wagner merebut stasiun kereta Bakhmut-1.
Atas klaim tersebut, Zelensky pun meyakinkan warga Ukraina. Pasalnya, mereka waspada terhadap terulangnya pengepungan Mariupol.
“Keputusan yang sesuai akan dibuat di Bakhmut saat situasi berkembang,” terang Zelensky.
Sekitar 2.000 tentara Ukraina ditawan tahun lalu dari pabrik Azovstal ketika mereka dikepung oleh pasukan Rusia dan diperintahkan untuk menyerah.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.