Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Israel Kembali Meluncurkan Serangan Udara di Gaza Lebanon

Api terlihat selama serangan udara Israel di Gaza pada 6 April 2023. (Foto: Bashar Talib/Reuters)

ANDALPOST.COM — Tentara Israel kembali meluncurkan serangan udara di Gaza ditengah meningkatnya ketegangan usai insiden di Masjid Al-Aqsa.

Militer Israel mengatakan pihaknya melakukan serangan udara di Lebanon yang kerap disebut sebagai Hamas.

Serangan di Lebanon itu terjadi beberapa jam usai Israel menyerang di Jalur Gaza yang telah terkepung.

Pengeboman pada dini hari Jumat (7/4), menyusul serentetan peluncuran roket dari Lebanon selatan ketika ketegangan meningkat setelah pasukan Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur.

Dalam pernyataan singkat, tentara Israel menyebut tengah menyerang Lebanon.

Sebuah stasiun TV Lebanon melaporkan ledakan di dekat sebuah kamp pengungsi di kota pelabuhan selatan Tirus.

Namun, beberapa jam sebelumnya telah terjadi ledakan di Gaza usai Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu berjanji akan membuat negara musuh membayar untuk setiap agresi.

Meski begitu, belum ada laporan mengenai korban serangan di Lebanon maupun Gaza.

Serangan di Masjid Al-Aqsa

Seperti diketahui, serangan di Masjid Al-Aqsa telah memicu meningkatnya ketegangan antara Israel dan Palestina.

Terlebih, kala itu pasukan Israel menembakkan granat kejut ke jamaah Palestina yang tengah berkumpul di masjid.

Pasalnya, bulan Ramadhan tahun ini juga bertepatan dengan Paskah yakni hari raya utama dalam kalender Yahudi serta festival Paskah Kristen.

“Sementara Israel mengambil setiap langkah untuk memastikan bahwa Muslim, Yahudi, dan Kristen dapat merayakan Ramadhan, dan Paskah dengan damai, #Hamas dan pendukung ekstremis Palestinanya menargetkan warga sipil tak berdosa dengan kekerasan dan tembakan roket,” cuit pihak Israel.

Serangan di Gaza dan Lebanon terjadi setelah militer Israel menembakkan 34 roket, Kamis (6/4).

Sejumlah roket tersebut menjadi roket pertama yang ditembakkan dari Lebanon ke Israel dalam setahun. Juga peluncuran terbesar sejak Israel dan gerakan Syiah Hizbullah yang kuat di Lebanon berperang pada 2006 silam.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.