Lalu, sebuah studi di tahun 2018, menyarankan radiasi ponsel cerdas dapat mempengaruhi kinerja memori, dan memengaruhi area kognitif lainnya.
“Efeknya diyakini sangat parah pada anak-anak. Tengkorak mereka yang kurang berkembang lebih tipis, menyerap hingga tiga kali lebih banyak radiasi daripada otak orang dewasa,” tulis TollFreeForwarding.
“Mengingat dampak yang berpotensi terjadi pada kita semua, Mindy telah mengembangkan tengkorak yang sedikit lebih tebal, melindungi dia dari bahaya,” lanjut TollFreeForwarding.
Perkembangan aneh lainnya yang dapat diharapkan manusia di masa depan termasuk otak yang lebih kecil. Selain itu, kelopak mata kedua untuk melindungi dari paparan cahaya yang berlebihan.
Kasun Ratnayake dari Universitas Toledo mengatakan kepada TollFreeForwarding tentang perkembangan evolusioner radikal. Salah satunya, di mana manusia dapat mengembangkan kelopak mata bagian dalam untuk melindungi mata mereka.
“Manusia dapat mengembangkan kelopak mata bagian dalam yang lebih besar untuk mencegah paparan cahaya yang berlebihan, dan mungkin berkembang secara evolusioner,” kata Ratnayake.
“Sehingga menghalangi cahaya biru yang masuk tetapi tidak cahaya panjang gelombang tinggi lainnya seperti hijau, kuning atau merah,” lanjut Ratnayake.
Mindy bukanlah satu-satunya model prediksi suram pertama mengenai masa depan tubuh manusia.
Pada tahun 2019, futuris perilaku William Higham pernah menciptakan boneka seukuran manusia yang mengerikan bernama Emma untuk mewakili seperti apa pekerja kantor di masa depan.
Jika Emma adalah produk dari ketakutan akan kondisi tempat kerja. Mindy adalah produk dari ketentuan kerja di era pasca-COVID-19 mengingat keadaan sekarang lebih banyak lagi yang bekerja dari rumah. (rnh/fau)