ANDALPOST.COM — Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan masyarakat mengenai kehati-hatian dalam menggunakan Artificial Intelligence (AI). Sebab kecerdasan buatan tersebut merupakan hasil dari alat model bahasa besar atau Large Language Model Tools (LLMs).
Disampaikannya seruan ini bertujuan untuk melindungi dan mempromosikan kesejahteraan, keselamatan, dan otonomi manusia. Serta untuk menjaga kesehatan masyarakat.
LLMs mencakup beberapa platform yang akhir-akhir ini berkembang dengan sangat pesat yaitu ChatGPT, Google BARD, Google BERT. Serta platform serupa lainnya yang meniru proses pengertian, proses pembuatan, dan produksi komunikasi manusia.
Munculnya alat ini serta praktik penggunaannya secara eksperimental, yang memiliki kaitan pada bidang kesehatan, menghasilkan kegembiraan yang sangat jelas dan signifikan. Terutama dalam potensi pemanfaatan alat ini untuk mendukung kebutuhan kesehatan masyarakat.
Pada tahun 2021 lalu, ketika WHO mempublikasikan enam prinsip-prinsip panduan penggunaan AI di tengah-tengah berkembangnya alat ini, Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, bahwa AI memiliki potensi yang sangat baik untuk meningkatkan kesehatan pada jutaan orang di seluruh dunia.
“Seperti semua teknologi-teknologi baru, artificial intelligence memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan kesehatan jutaan orang di seluruh dunia, tetapi (sama) seperti semua teknologi, ini juga dapat disalahgunakan dan malah membahayakan,” ucapnya.
Karena itu, katanya, panduan-panduan yang dikeluarkan pada 28 Juni 2021 tersebut memberikan informasi-informasi penting untuk memaksimalkan manfaat dari AI. Disaat yang bersamaan, juga meminimalisasi risikonya.
“Laporan baru yang penting ini memberikan panduan berharga bagi negara-negara tentang cara memaksimalkan manfaat AI, sambil meminimalkan risikonya dan menghindari jebakannya,” tambahnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.