Dewan Keamanan telah bertemu puluhan kali membahas Ukraina selama 19 bulan terakhir tetapi tidak dapat mengambil tindakan apa pun karena Rusia memiliki hak veto.
Rusia mengatakan pihaknya sedang melakukan operasi militer khusus di Ukraina.
Sementara itu, usai memberikan pidato di acara tersebut, Zelensky kembali melanjutkan perjalanan ke Washington. Rencananya ia akan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden, anggota Kongres dan pejabat militer untuk menggalang dukungan di sekutu terpenting Ukraina.
Meskipun mayoritas anggota Kongres masih mendukung pemberian bantuan militer ke Ukraina, suara-suara skeptis di kalangan Partai Republik semakin keras seiring dengan meningkatnya biaya perang.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kevin McCarthy, tokoh Partai Republik terkemuka di Washington, mempertanyakan apakah Amerika Serikat (AS) harus terus mengirimkan persenjataan bernilai miliaran dolar ke Ukraina.
Pasalnya, Biden berencana mengumumkan paket bantuan militer baru selama kunjungan Zelensky.
Dalam pidatonya di Majelis Umum PBB, Biden mengimbau para pemimpin dunia untuk mendukung Ukraina melawan Rusia.
Dia mengatakan bahwa hanya Moskow yang memiliki kekuatan untuk mengakhiri perang. (spm/fau)