ANDALPOST.COM – Pemecatan massal yang terjadi di MTV Entertainment Studios dan Paramount Media Networks pada Selasa (9/5/2023) berdampak pada keputusan hengkang dari televisi meskipun sudah tayang selama 36 tahun.
Pemecatan massal itu bukanlah yang pertama kalinya terjadi kepada MTV, dengan yang terakhir terjadi lima tahun yang lalu. Dikarenakan pemecatan tersebut, Presiden MTV Entertainment Studios dan Paramount Media Networks Chris McCarthy menyatakan bahwa tim domestik perusahaan itu terpaksa dikurangi hingga 25%.
“Ini adalah penataan kembali strategis yang sulit namun penting dari grup kami. Melalui penghapusan beberapa unit dan dengan merampingkan yang lain. Kami akan dapat mengurangi biaya dan menciptakan pendekatan yang lebih efektif untuk bisnis kami saat kami bergerak maju,” imbuh Chris.
Berbulan-bulan Pertimbangan
“Hari ini kami akan memberitahu karyawan yang posisinya terpengaruh dengan pemimpin yang mengomunikasikan berita tersebut langsung ke tim/atau individu tersebut. Pertemuan ini akan diikuti oleh individu 1:1 dengan mitra SDM kami,” jelasnya terkait prosedur pemecatan yang dilakukan.
Dikabarkan, pemberhentian massal tersebut terjadi setelah berbulan-bulan pertimbangan internal. Pertimbangan tersebut meliputi tentang bagaimana mengatur ulang perusahaan sebagai layanan streaming andalan Paramount+ yang berganti nama menjadi Paramount+ With Showtime.
Chris sempat menulis dalam sebuah memo kepada staf. Ia mengatakan dalam memonya “sukses dalam streaming, kami terus merasakan tekanan dari hambatan ekonomi yang lebih luas seperti banyak rekan kami.”
Pria itu juga menambahkan bahwa “pemimpin senior yang berkoordinasi dengan HRD telah bekerja sama selama beberapa bulan terakhir. Hal itu ditujukan untuk menentukan organisasi yang optimal untuk kebutuhan bisnis kami saat ini dan di masa depan.”
Dengan itu, grupnya sekarang akan dibagi menjadi dua divisi, yaitu Studios dan Networks.
Sejarah MTV
MTV News diluncurkan pada tahun 1987 dengan The Week In Rock, dibawakan oleh jurnalis veteran Kurt Loder.
Dia diikuti oleh koresponden lain seperti Tabitha Soren, SuChin Pak, Gideon Yago dan Alison Stewart yang meliput topik mulai dari musik hingga politik.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.