Metode Penyelamatan
Insinyur militer akhirnya harus menggunakan teknik penambangan tikus, yakni menggali dengan tangan untuk membersihkan bebatuan dan puing-puing di sisa sembilan meter (29 kaki), dengan suhu yang turun drastis di lokasi pegunungan terpencil.
Pihak berwenang mengatakan orang-orang tersebut aman di bawah tanah, dengan akses terhadap cahaya, air dan obat-obatan melalui pipa.
Meskipun mereka diberi makanan panas melalui pipa berukuran 15 cm (enam inci) setelah berhari-hari hanya bertahan hidup dengan makanan kering, para pekerja mendapatkan oksigen melalui pipa terpisah.
Arnold Dix, Presiden Asosiasi Terowongan dan Luar Angkasa Bawah Tanah Internasional, yang telah menjadi penasihat kru penyelamat, mengatakan kepada wartawan mereka berada dalam semangat yang positif.
Ia juga mendengar bahwa pekerja sempat bermain kriket saat terjebak.
Diketahui, terowongan ini merupakan bagian dari jalan raya Char Dham senilai Rp23 triliun.
Salah satu proyek ambisius Perdana Menteri Narendra Modi yang bertujuan untuk menghubungkan empat tempat ziarah Hindu melalui jaringan jalan sepanjang 890 km (550 mil).
Beberapa ahli mengatakan proyek ini akan memperburuk kondisi rapuh di bagian atas Himalaya dimana beberapa kota dibangun di atas puing-puing tanah longsor.
Meskipun para pejabat belum mengatakan apa yang menyebabkan runtuhnya terowongan tersebut, wilayah itu memang dikenal rentan terhadap tanah longsor, gempa bumi, dan banjir.
Pemerintah mengatakan bahwa mereka menggunakan teknik ramah lingkungan untuk membuat wilayah yang secara geologis tidak stabil menjadi lebih aman.
Pemerintah juga memerintahkan Otoritas Jalan Raya Nasional India untuk mengaudit 29 terowongan yang sedang dibangun di seluruh India. (spm/ads)