ANDALPOST.COM – Partai politik (parpol) Golkar punya kecenderungan terlalu pede dengan elektabilitas ketuanya yakni Airlangga Hartarto.
Bagaimana tidak? Hal ini dipicu atas dasar meningkatkan animo masyarakat terhadap partai pohon beringin itu.
Dikatakan bahwa saat ini Golkar mempunyai elektabilitas sebagai partai terbesar nomor satu bersaing ketat dengan PDIP.
Salah satu politikus Golkar, Christina Aryani bahkan menyepakati dan menyambut baik hal tersebut. Tetapi hal ini tidak membuat dia dan partainya berpuas diri. Golkar dengan kadernya harus tetap fokus bekerja untuk masyarakat.
“Kami menyambut positif hasil survei itu, tapi tidak lalu berpuas diri dan mengurangi kerja-kerja di masyarakat yang sejak November lalu memang diintensifkan seluruh kader Partai Golkar,” kata Christina Aryani, dikutip Andalpost.com dari laman resmi (27/2).
Legislator itu mengatakan bahwa temuan data naiknya elektabilitas Golkar berdasarkan Laboratorium Suara Indonesia (LSI). Data ini berdasarkan survei terbaru belakangan ini. Dimulai dari Oktober 2022 hingga Februari 2023.
Kepuasan publik pada bulan tersebut terhadap kinerja kader Golkar meningkat dari 62,1 persen menjadi 69,3 persen.
Kinerja Menko Airlangga Hartarto adalah Kunci
Sektor ekonomi menjadi paling disorot karena menurutnya kinerja dari Menko Airlangga Hartarto memuaskan.
“Sudah jadi pengetahuan bersama bahwa Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto (Ketua Umum Partai Golkar), memegang peranan penting menjalankan kebijakan ekonomi Presiden Jokowi,” tuturnya.
“Tentunya kepuasan publik atas kinerja ekonomi pemerintah akan membawa imbas positif bagi elektabilitas Partai Golkar,” lanjut Christina.
Mendongkrak elektabilitas memang begitu penting. Mengingat hingga kini partai Golkar dan basis elit politiknya masih jalan di tempat.
Golkar sendiri selain Airlangga Hartarto, praktis hanya menyisakan nama Ridwan Kamil yang masuk dalam bursa Capres atau Cawapres di Pemilu 2024.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.