ANDALPOST.COM – Sebuah perahu layar kayu, dengan muatan para migran menuju Eropa menabrak bebatuan di dekat pantai selatan Italia, Calabria, pada Minggu pagi (26/2). Setidaknya 12 anak-anak dari 59 orang tewas dalam insiden tersebut.
“Adalah sebuah Tindakan kriminal untuk melayarkan sebuah kapal dengan panjang 20 meter berisikan 200 orang di bawah cuaca yang berbahaya,” ujar Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni.
Ia juga sempat menyinggung lembaga-lembaga penyelamat yang menurutnya terkadang bekerja sama dengan penyeludup.
“Sangatlah tidak berperikemanusiaan untuk menukar hidup pria, wanita dan anak-anak untuk seharga tiket demi memberikan perspektif palsu akan perjalanan yang aman,” lanjutnya.
Sementara, jumlah korban tewas bersifat sementara dan kemungkinan akan meningkat. Cuaca buruk di bagian laut Mediterania itu, menghambat upaya pencarian dengan membuat medan puing semakin luas.
Diketahui tiga mayat pertama terdampar di pantai dekat Staccato di Cutro, Italia Selatan, sekitar pukul 04:40 waktu setempat.
Sejumlah 80 orang migran yang datang dari Iran, Pakistan dan Afghanistan berhasil selamat. Sementara keberadaan penumpang yang lain masih dalam pencarian.
Satu orang penyelundup yang selamat dari kecelakaan tersebut pun berhasil ditangkap.
Pemerintah Italia sebelumnya telah berjanji untuk mempersulit masuknya migran secara ilegal ke pantai Italia. Hal itu dilakukan dengan cara mengeluarkan undang-undang baru yang memperketat aturan penyelamatan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.