ANDALPOST.COM – Proyek ConocoPhillips Willow yang baru saja disetujui oleh Joe Biden pada (13/03/2023) menuai kontroversi. Lantaran, banyaknya kelompok aktivis yang menolak keras dari proyek tersebut.
Salah satunya, grup aktivis lingkungan Earthjustice dan firma hukum Trustees for Alaska yang mengajukan pengaduan terhadap departemen dalam negeri.
Selain itu, mereka juga mengadu ke pemerintahan Biden, Biro Pengelolaan Lahan, Layanan Perikanan dan Margasatwa AS, serta lembaga federal lainnya.
Pengaduan tersebut berisi, bahwa saat ini pemerintahan Biden sudah melanggar undang – undang federal, termasuk kebijakan lingkungan nasional.
Para Aktivis lingkungan juga memperdebatkan bahwa, mengapa terdapat seorang analis yang menyimpulkan proyek Willow ini, tidak akan berdampak besar pada lingkungan atau krisis iklim.
Keluhan lain, juga muncul dari direktur eksekutif Sovereign Iñupiat for a Living Arctic (SILA) yaitu Siqiñiq Maupin, yang ikut mengungkapkan pendapatnya mengenai projek ini.
“Persetujuan pemerintahan Biden atas proyek ConocoPhillips Willow tidak masuk akal bagi kesehatan Arktik atau planet ini,” kata Siqiñiq Maupin, dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Open Access Government, Minggu (19/3/2023).
Kristen Monsell, direktur hukum kelautan di Pusat Keanekaragaman Hayati juga ikut mengatakan, bahwa proyek yang disetujui oleh Biden ini sangat mengkhawatirkan.
“Sangat keterlaluan bahwa Biden tampaknya siap memberi lampu hijau pada proyek Willow yang sangat merusak. Dengan memprioritaskan keuntungan industri minyak daripada masa depan beruang kutub dan satwa liar Samudera Arktik lainnya,” kata Monsell.
“Kami akan terus melawannya sampai dihapuskan,” lanjut Monsell.
Tanggapan Netizen dan Petisi
Tidak hanya para aktivis lingkungan saja. Bahkan saat ini, banyak warganet, terutama pengguna TikTok yang ikut berpartisipasi untuk memberhentikan proyek tersebut.
Hal itu terbukti dengan banyaknya orang yang ditemukan mengunggah video dengan hashtag #StopWillow. Di mana, video-video dengan tag tersebut hingga kini, sudah ditonton hampir 50 juta kali sampai dengan minggu terakhir.
Selain itu, saat ini ada juga munculnya petisi yang ramai dibicarakan di media sosial.
Petisi tersebut, berisi mengenai ajakan warganet untuk mengupayakan agar Willow Project segera diberhentikan.
Sampai dengan artikel ini ditulis, sudah ada sekitar 1.250.000-an orang yang meneken petisi tersebut dengan target sebanyak 1.500.000.
Banyaknya kecaman akibat proyek tersebut, diakibatkan oleh kemungkinan potensi dampak iklim dengan spesies yang terancam punah.
Di antara lain, seperti beruang kutub, yang tinggal di wilayah tempat Proyek Willow yang akan dibangun.
Selain itu, banyak juga yang beranggapan bahwa proyek ini yang akan dijalankan selama 30 tahun ke depan.
Ditambah lagi, akan dapat menghasilkan lebih dari 278 juta ton gas rumah kaca. Jumlah ini setara dengan emisi gabungan 2 juta mobil selama periode waktu yang sama.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.