ANDALPOST.COM – Para menteri Uni Eropa (UE) sepakat untuk mengirim Rp32 triliun untuk membeli serta mengirim amunisi bagi Ukraina.
Menteri pertahanan dan luar negeri UE mendukung langkah itu guna menyediakan satu juta peluru artileri kepada Ukraina dalam 12 bulan ke depan. Serta mengisi kembali stok UE selama pertemuan yang diadakan di Brussel pada Senin (20/3/2023).
Kepala kebijakan luar negeri UE Josep Borrell pun memuji upaya tersebut karena menjadi keputusan berejarah antara 27 negara dan Norwegia.
“Kami mengambil langkah kunci untuk memenuhi janji kami untuk menyediakan #Ukraine lebih banyak amunisi artileri. 18 negara mendaftar ke proyek EUDefenceAgency untuk mengumpulkan pesanan & menempatkannya di industri. EU berkomitmen untuk mengirimkan lebih banyak dan lebih cepat ke Ukraina,” tulis Borrell melalui akun Twitternya, Senin.
Lebih lanjut, Borrell juga mengungkapkan bahwa ia telah memenangkan persetujuan untuk proposalnya yang berisi penyediaan Rp16 miliar guna mendorong negara-negara anggota menyediakan peluru artileri dari stok mereka.
Tak hanya itu, nominal fantastis tersebut juga digunakan untuk peluru baru yang mungkin telah mereka tempatkan di industri.
Tambahan Rp1 triliun juga bakal digunakan untuk mempercepat pesanan baru dan mendorong negara-negara untuk bekerja sama dalam pembelian tersebut melalui EDA atau dalam kelompok setidaknya tiga negara.
Jerman telah menyerukan sejumlah negara untuk bergabung dengan usahanya sendiri, yang menurut Berlin akan berjalan lebih cepat.
Sementara itu, jalur ketiga dari progam tersebut melibatkan dukungan untuk industri pertahanan Eropa sehingga dapat meningkatkan produksi dalam jangka panjang.
Pejabat UE menjelaskan bahwa pesanan bersama baru dapat dilakukan pada bulan Mei jika rencana tersebut disetujui secara keseluruhan.
Menlu Ukraina Berterima Kasih
Mengetahui dukungan andal UE tersebut, menteri luar negeri (Menlu) Ukraina Dmytro Kuleba mengucapkan rasa terima kasih kepada Josep Borrell serta negara-negara yang tergabung di dalamnya.
“Saya berterima kasih kepada Josep Borrell dan negara anggota UE atas keputusan yang mengubah permainan ini. Persis apa yang dibutuhkan: pengiriman mendesak + pengadaan bersama yang berkelanjutan. UE sekali lagi menunjukkan kepemimpinan yang tegas dalam menghadapi tantangan bersejarah yang ditimbulkan oleh agresi Rusia,” cuit Dmytro.
Sementara itu, Kyiv mulai mengeluh bahwa pasukannya harus menjatah senjata. Hal tersebut dikarenakan invasi Rusia selama setahun ke Ukraina telah berubah menjadi perang yang melelahkan.
Industri pertahanan Jerman mengatakan siap untuk meningkatkan produksinya, termasuk jenis senjata dan amunisi yang dibutuhkan oleh Ukraina.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.