Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Puluhan Tentara Afghanistan Dibunuh, Pasukan Inggris Lakukan Penyelidikan Independen

Pemerintah Inggris melakukn penyelidikan independen atas kasus pembunuhan puluhan tentara Afghanistan. (Foto: File: Patrick Baz/AFP)

ANDALPOST.COM – Inggris melakukan penyelidikan independen atas dugaan pembunuhan puluhan tentara Afghanistan dari tahun 2010 hingga 2013 oleh angkatan bersenjata negara tersebut, Rabu (22/3/2023).

Penyelidikan pertama telah diumumkan pada bulan Desember tahun lalu dan juga menggali lebih lanjut informasi mengenai tuduhan pembunuhan warga sipil yang melanggar hukum oleh pasukan Inggris.

Pemerintah Inggris memerintahkan penyelidikan usai pengacara mengajukan tuntutan hukum atas nama keluarga delapan warga Afghanistan yang diduga dibunuh oleh pasukan khusus Inggris selama penggerebekan malam hari.

“Sangat penting bahwa siapa pun yang telah melanggar hukum dirujuk ke otoritas terkait untuk penyelidikan,” kata hakim senior penyelidikan, Charles Haddon-Cave.

“Sama halnya, mereka yang tidak melakukan kesalahan seharusnya menghilangkan awan kecurigaan dari mereka. Ini sangat penting, baik untuk reputasi angkatan bersenjata maupun negara,” sambungnya.

Penyelidikan independen tersebut ditugaskan oleh Menteri Pertahanan Ben Wallace.

Pengakuan Menteri Pertahanan Inggris: 20 Tahun Operasi di Afghanistan Gagal  Halaman all - Kompas.com
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace. (Foto: Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace)

Wallace meninjau apakah kematian tersebut bagian dari pola pembunuhan di luar hukum yang lebih luas oleh pasukan Inggris di Afghanistan.

“Penyelidikan undang-undang independen telah dibentuk untuk menyelidiki dan melaporkan dugaan pelanggaran di Afghanistan.”

Kami berkomitmen untuk mendukung orang-orang kami. Anggota Angkatan Bersenjata dan veteran akan berhak atas dukungan hukum dan pastoral,” ungkap sang menteri.

Tanggapan Keluarga Korban

Sementara itu, keluarga korban menyambut baik penyelidikan independen tersebut.

“Kami hidup dengan harapan bahwa mereka yang bertanggung jawab suatu hari akan dimintai pertanggungjawaban,” kata seorang anggota keluarga Noorzai, salah satu keluarga yang terlibat dalam kasus tersebut.

“Lebih dari 10 tahun yang lalu, saya kehilangan dua saudara laki-laki saya. Adik ipar saya dan seorang teman masa kecil, semuanya laki-laki dengan kehidupan di depan mereka.”

“Saya diborgol, dipukuli dan diinterogasi di luar rumah keluarga kami oleh tentara Inggris,” imbuhnya.

Dia mengungkapkan bahwa kerabat beserta temannya tewas mengenaskan dengan tembakan yang bersarang di kepala.

“Kerabat dan teman saya masing-masing tertembak di kepala saat mereka duduk minum teh,” bebernya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.