ANDALPOST.COM – Kabar mengenai aksi turis yang melakukan berbagai macam pelanggaran di Bali menjadi topik yang sedang dibicarakan oleh masyarakat saat ini.
Aksi turis yang semena – mena di Bali akhirnya membuat Gubernur Bali, Wayan Koster menjadi gerah sehingga ia mengeluarkan usulan kepada beberapa menteri. Menteri Hukum dan Ham (Menkumham) Yasonna Laoly, dan Menteri Luar Negeri (Menlu) yaitu Retno Marsudi. Ia mengusulkan untuk mencabut Visa On Arrival (VoA) Ukraina dan Rusia.
Usulan tersebut dikeluarkan oleh Wayan karena berdasarkan hasil riset yang ditemukan, turis asal Rusia dan Ukraina merupakan turis yang paling banyak melakukan pelanggaran di Bali.
“Mengenai tindakan yang lain, saya sudah bersurat kepada bapak Menteri Menkumham dan ditembuskan kepada ibu Menlu. Untuk mencabut visa on arrival bagi warga Rusia dan Ukraina yang ingin ke Bali.” tuturnya dalam konferensi pers di Kantor Kemenkumham Bali.
Namun disamping itu, usulan yang terlihat sangat baik ini mendapatkan pandangan yang berbeda di mata Konsul Kehormatan Rusia di Bali, I Gede Dharma Wijaya.
Berdampak kepada Pariwisata Bali
I Gede Dharma Wijaya justru khawatir dengan aksi Gubernur Bali karena hal ini dapat memberikan dampak bagi sektor pariwisata bali. Apalagi, saat ini pariwisata Bali baru kembali meningkat usai pandemi COVID-19.
Bahkan ia juga menegaskan untuk mengevaluasi terlebih dahulu kebijakan tersebut. Ia juga meminta untuk tidak memandang bahwa semua turis Rusia melakukan pelanggaran.
“Kalau saya komunikasi dengan Dubes di Jakarta, itu tolong dievaluasi dahulu kebijakan itu, kan begitu. Jangan (dipukul rata) karena sekelompok kecil orang yang melakukan pelanggaran semua yang beritikad baik. Yang beritikad memang betul – betul berwisata ke Bali terkena juga dampaknya.” tuturnya kepada awak media.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.