ANDALPOST.COM – Vogue Filipina atau Vogue Philippines telah merilis majalah edisi bulan Aprilnya. Majalah tersebut telah menunjukkan Apo Whang-Od sebagai bintang pada covernya.
Hal ini menjadikan Apo Whang-Od, seorang seniman tato dari Filipina yang diketahui menjadi orang tertua yang pernah ada di cover majalah Vogue.
Whang-Od juga dikenal dengan nama Maria Oggay. Ia telah menyempurnakan seni tato yang menggunakan metode hand-tapping semenjak ia masih berumur 16 tahun. Ia diajarkan oleh ayahnya sendiri.
Melalui unggahan Vogue Philippines @vogueph, mereka menunjukkan Apo Whang-Od sebagai bintang pada cover majalah edisi April.
“Apo Maria “Whang-Od” Oggay menjadi simbol akan kekuatan dan keindahan akan jiwa seorang Filipina.Sangat dikenal sebagai seorang mambabatok terakhir dari generasinya. Ia telah mencetak simbol-simbol suku Kalinga yang menandakan kekuatan, keberanian, dan keindahan pada kulit.”
Pada cover majalah ini, dengan bangganya Whang-Od menunjukkan tato di seluruh tangan hingga dadanya. Mengandung pola-pola simbol akan pencapaian, penyakit, dan nama-nama akan kekasih masa lalunya.
Whang-Od berasal dari desa pegunungan kecil Buscalan, di Filipina. Ia dikenal sebagai mambabatok tertua di negaranya. Mambabatok merupakan panggilan bagi para ahli tato tradisional.
Ahli Tato Tradisional Satu-satunya di Filipina
Ia sangatlah terkenal karena telah menguasai teknik tato “batok” yang telah berumur 1000 tahun. Teknit tersebut menggunakan metode tradisional tapping atau ketukan, yang memanfaatkan jelaga arang dan tongkat tajam.
Berdasarkan informasi dari Vogue, karya seninya menarik banyak sekali orang dari seluruh penjuru dunia untuk datang ke Filipina untuk dapat ditato oleh Whang-Od. Hal ini menghasilkan adanya pariwisata tato di negara ini.
Ia mengatakan bahwa ia merupakan seniman tato tradisional satu-satunya yang ada untuk sekarang.
Meskipun begitu, ia tidak takut akan hilangnya tradisi ini, karena ia pun sedang melatih calon ahli-ahli tato.
“(Teman-teman saya yang membuat tato) semuanya telah meninggal. Saya merupakan yang terakhir untuk membuat tato. Tapi saya tidak takut bahwa tradisinya akan berakhir, karena saya sedang melatih para ahli tato selanjutnya,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, “Tradisi ini akan terus berlanjut, selama masih ada orang-orang yang datang untuk dibuatkan tato.”
Seni ini hanya dapat diturunkan kepada siapapun yang memiliki hubungan darah. Maka itu, Whang-Od menurunkan pengetahuannya ke cucu perempuannya, Elyang Wigan dan Grace Palicas. Mereka berdua telah dilatih oleh Whang-Od selama bertahun-tahun lamanya.
Selain melahirkan pariwisata tato di Filipina, karya Whang-Od juga berhasil memberikan banyak inspirasi kepada para seniman batok di Filipina dan Amerika Serikat.
Dalam wawancara dengan Vogue, Whang-Od mengatakan bahwa jika ada pendatang yang datang dari jauh, ia akan memberikan mereka tatak Buscalan.
“Ketika ada pendatang dari jauh, saya akan memberikan mereka tatak Buscalan, tatak Kalinga selama mataku masih bisa melihat,” tuturnya.
Ia juga mengatakan, “Selama saya masih dapat melihat dengan baik, maka saya akan terus memberikan tato. Saya akan berhenti ketika penglihatan saya mulai buram,” tambahnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.