ANDALPOST.COM – Sebuah kapal pengangkut 400 migran serta pengungsi terombang-ambing di lautan antara Italia dan Malta, Senin (10/4/2023). Mereka pun menunggu penyelamatan dari penjaga pantai Italia.
Menurut layanan dukungan penyelamatan laut bernama Alarm Phone, mereka melakukan panggilan darurat guna mendapatkan pertolongan.
Orang-orang di dalam kapal tersebut menelepon Alarm Phone sejak Minggu (9/4/2023).
“Seorang wanita melaporkan keseriusan kondisi di atas kapal. Kapten pergi & tidak ada orang yang bisa mengarahkan kapal. Beberapa orang memerlukan perhatian medis. Termasuk seorang anak, wanita hamil & orang dengan cacat fisik. Penyelamatan sangat dibutuhkan!” terang Alarm Phone.
Mereka pun mengungkapkan kapal telah terapung selama dua hari lantaran kemasukan air dan tanpa kapten.
“Perahu itu sekarang telah mencapai area pencarian dan penyelamatan (SAR) antara Italia dan Malta. Dan penjaga pantai Italia telah memberi tahu kami bahwa mereka mengirim kapal militer untuk menyelamatkan orang-orang di dalamnya,” terang Britta Rabe, juru bicara Alarm Phone.
“Sebuah kapal dagang mendekati perahu dan mengisi bahan bakar, tetapi diminta oleh otoritas Malta untuk tidak melakukan penyelamatan,” imbuhnya.
Kapal Berangkat dari Tobruk di Libya Timur
Kapal yang membawa ratusan orang tersebut berangkat dari Tobruk di Libya timur pada Rabu (5/4).
Di dalamnya juga terdapat wanita hamil serta anak-anak.
“Orang-orang kesal dan menangis minta tolong karena ada air di dalam perahu mereka sekarang,” beber Rabe.
Rabe juga menyebut pekerja penjaga pantai Italia telah memastikan kapal SAR mereka, Dicotti telah meninggalkan Sisilia dan sedang dalam perjalanan untuk melakukan penyelamatan.
Sebelumnya, layanan pencarian dan penyelamatan Sea-Watch International mengatakan telah menemukan kapal itu bersama salah satu pesawatnya.
“Kapal dagang telah memasok bahan bakar & air ke kapal dengan 400 orang di dalamnya tetapi belum menyelamatkannya sesuai perintah dari Malta. Saat ini, kapal sedang menghadapi gelombang setinggi 1,5 m, bahaya yang sangat besar. UE harus mengambil tanggung jawabnya & segera menyelamatkan orang-orang!” cuit Sea-Watch International.
Sementara itu, Alarm Phone mengatakan telah memberi tahu pihak berwenang di Yunani, Malta, dan Italia ketika pertama kali menerima panggilan darurat.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.