ANDALPOST.COM – Chiang Mai, tepatnya berada di negara Thailand, merupakan salah satu kota pusat budaya dan wisata negara tersebut. Dalam sekitar area kota ini, diketahui terdapat 128.000 penduduk yang bertinggal di sana.
Sayangnya, kondisi lingkungan yang buruk dan tidak sehat membuat Chiang Mai menduduki peringkat nomor satu sebagai kota paling tercemar di dunia. Yang dilaporkan, mengalahkan kota terpolusi lainnya seperti Lahore (Pakistan), Tehran (Iran), dan Beijing (China).
Hal tersebut, dibuktikan dengan adanya pernyataan yang dikeluarkan oleh perusahaan asal Swiss bernama IQAir pada 6 April lalu.
Diketahui, perusahaan ini merupakan MNC (Multinational Corporation) yang melakukan pemeriksaan kualitas udara.
Alhasil, mereka menemukan bahwa kualitas udara yang ada di Chiang Mai, mencapai 15 kali batas harian yang disarankan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
IQAir menemukan adanya partikel PM2.5, yang merupakan sebuah partikel halus yang ada di dalam asap dengan diameter 2,5 mikron.
Dilaporkan bahwa, ukuran dari partikel tersebut bisa masuk dengan mudah ke dalam tubuh manusia. Secara rinci, partikel halus itu dapat menembus paru-paru dan akan memberikan dampak yang sangat membahayakan bagi kesehatan.
Lalu, masalah kesehatan yang disebabkan oleh partikel itu di antara lain berupa, bronchitis akut hingga kronis.
Tidak hanya itu, setiap individu yang menghirup udara dengan kandungan partikel tersebut dapat menerima serangan asma.
Asap yang Membahayakan
Seringkali, kabut beracun yang muncul itu, dapat mengganggu jarak pandang masyarakat hingga beberapa meter akibat tebalnya kabut di udara.
Bagaikan kabut beracun, setiap masyarakat yang menghirup udara yang bercampur dengan kabut asap itu, mencium bau yang mirip dengan api unggun.
Selain itu, tebalnya kabut asap membuat banyak masyarakat mengalami kesulitan dalam bernapas. Secara khusus, bagi yang menderita penyakit asma hingga orang yang biasanya sehat.
Di Chiang Mai sendiri, salah satu rumah sakit, ketika menghadapi krisis polusi udara tersebut melaporkan banyaknya orang yang menderita.
Dari laporan rumah sakit itu saja, sudah ada sekitar 13.000 pasien yang ke sana untuk mencari pengobatan dengan keluhan kesulitan bernafas, di sekitar tiga bulan pertama tahun 2023.
Tanggapan Pemerintah Thailand
Permasalahan polusi udara ini pun, semakin serius seiring berjalannya waktu. Tentunya, pemerintahan Thailand sudah mulai memperhatikan isu yang membahayakan kesehatan masyarakatnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.