ANDALPOST.COM – Sehari setelah lolos dari serangan bom asap, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjanji akan memperkuat keamanan pertemuan-pertemuan G7, Minggu (16/4/2023). Yang pertama akan ia lakukan adalah memastikan keamanan pertemuan menteri-menteri perubahan iklim di Sapporo.
“Pengamanan saya menjadi lebih ketat pagi ini. Sangat ketat, saya pikir akan sulit untuk keluar ke kota,” kata Menteri Lingkungan Hidup Jepang, Akihiro Nishimura, di sebuah hotel di kota utara Jepang.
Insiden di Wakayama di Jepang barat terjadi kurang dari setahun setelah pembunuhan mantan perdana menteri Shinzo Abe, yang membuat trauma negara dan memaksa pejabat publik untuk melakukan perombakan keamanan.
Tersangka dalam insiden hari Sabtu (15/4/2023) lalu diidentifikasi oleh polisi bernama Ryuji Kimura (24 tahun). Ia membawa pisau ketika berhasil ditangkap.
terdapat juga kemungkinan alat peledak kedua yang dijatuhkannya di tempat kejadian setelah orang-orang di sekitar dan polisi menangkapnya.
Bom yang diledakkan di prefektur Wakayama dekat Osaka adalah pengingat menakutkan pembunuhan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe Juli lalu, yang ditembak dengan senjata rakitan saat berkampanye untuk pemilihan parlemen.
Pembunuhan Abe mengejutkan Jepang, di mana kejahatan senjata sangat jarang terjadi. Hal ini mendorong peninjauan keamanan bagi para politisi, yang secara rutin berbaur dengan publik.
Politisi Jepang berkampanye untuk pemilihan sela pada 23 April untuk majelis rendah parlemen.
Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan pada hari Sabtu bahwa polisi telah diinstruksikan untuk meningkatkan keamanan dan pemerintah.
Terlebih untuk melakukan apa yang diperlukan untuk memastikan keamanan ketika Kishida menjamu para pemimpin G7 lainnya pada bulan Mei di kota asalnya, Hiroshima.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.