ANDALPOST.COM – PBB yang jarang memberikan teguran, kini melakukannya kepada AS pada Selasa (18/4/2023) dikarenakan dokumen rahasia negara yang sempat dibocorkan di sosial media beberapa minggu lalu. Dari isi dokumen tersebut, diduga bahwa AS memata-matai Sekretaris Jenderal dan pejabat tinggi PBB lainnya.
“PBB telah memperjelas bahwa tindakan tersebut tidak sesuai dengan kewajiban Amerika Serikat. Yang disebutkan dalam piagam PBB dan Konvensi Hak Istimewa dan Kekebalan Perserikatan Bangsa-Bangsa,” kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan di kantornya di pengarahan siang hari Selasa (18/4/2023).
Menurut Dujarric, PBB juga mengirim catatan ke Misi AS di PBB di New York mengenai kebocoran dokumen tersebut.
Tuduhan Memalukan
Dalam dokumen-dokumen itu ada tuduhan memalukan bahwa Guterres telah menyatakan frustrasinya dengan presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Selain itu, ia juga dilaporkan marah ketika rencananya untuk mengunjungi wilayah yang dilanda perang di Ethiopia ditolak.
Pekan lalu, AS sempat mengekspresikan perasaan bahwa Guterres terlalu bersimpati pada kepentingan Rusia. Pasalnya, saat itu dia membantu menengahi kesepakatan biji-bijian Laut Hitam di tengah kekhawatiran krisis pangan global.
Kemudian, terungkap satu file rahasia Pentagon menunjukkan bahwa Guterres lebih suka mempertahankan kesepakatan itu meskipun itu berarti mengakomodasi kepentingan Rusia.
Teguran tersirat PBB pada hari Selasa datang. Hal ini terjadi ketika Washington berusaha keras untuk menahan dampak dari kebocoran intelijen AS yang terburuk dalam setidaknya satu dekade.
Laporan rahasia tersebut adalah bagian dari kumpulan ratusan dokumen keamanan nasional rahasia, yang dipublikasikan di platform game online, Discord.
Dokumen-dokumen tersebut mengungkapkan rahasia tentang pengerahan militer AS, sekutu dan Ukraina. Penetrasi AS terhadap jaringan intelijen dan militer Rusia, dan penyadapan intelijen AS pada sekutu utama, termasuk Korea Selatan dan Israel.
Isi Kebocoran Dokumen-dokumen Rahasia AS
Jack Teixeira, seorang penjaga nasional udara berusia 21 tahun ditangkap minggu lalu. Karena dicurigai membocorkan ratusan dokumen pertahanan rahasia dan didakwa berdasarkan Undang-Undang Spionase.
Menanggapi kebocoran tersebut, Pentagon telah bergerak untuk memperketat akses ke informasi rahasia sementara Departemen Pertahanan meninjau prosedur keamanannya.
Pendekatan sekretaris jenderal PBB, menurut salah satu dokumen, “merusak upaya yang lebih luas untuk meminta pertanggungjawaban Moskow atas tindakannya di Ukraina”.
Dokumen lain yang diperlihatkan menunjukkan bahwa Guterres “benar-benar kesal” setelah tampil bersama Zelensky pada bulan Maret.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.