ANDALPOST.COM — Amerika Serikat (AS) menuduh China melakukan intimidasi terhadap kapal-kapal Filipina, Minggu (30/4).
Washington pun meminta Beijing untuk mengakhiri tindakan provokasi di Laut China Selatan usai intimidasi tersebut.
Pasalnya, kapal China serta kapal Penjaga Pantai Filiipina hampir bertabrakan.
“Kami meminta Beijing untuk berhenti dari perilakunya yang provokatif dan tidak aman,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller.
Departemen Luar Negeri juga memperingatkan bahwa serangan terhadap pasukan keamanan atau kapal publik Filipina akan memicu tanggapan AS.
“Amerika Serikat mendukung sekutu Filipina kami dalam menegakkan tatanan maritim internasional berbasis aturan dan menegaskan kembali bahwa serangan bersenjata di Pasifik, yang meliputi Laut Cina Selatan, terhadap angkatan bersenjata Filipina, kapal umum, atau pesawat terbang, termasuk yang dimiliki oleh Filipina. Penjaga Pantai, akan meminta komitmen pertahanan bersama AS,” imbuhnya.
Intimidasi Beijing tersebut merupakan serangkaian panjang insiden maritim antara kedua negara di Laut China Selatan yang tengah bergejolak.
Pada Jumat (28/4), Filipina menuduh penjaga pantai China melakukan taktik agresif. Setelah insiden selama patroli Penjaga Pantai Filipina di dekat Second Thomas Shoal.
Area itu merupakan titik nyala untuk pertengkaran sebelumnya yang terletak 105 mil laut (195km) dari lepas pantai.
Second Thomas Shoal adalah rumah bagi kontingen militer Filipina kecil di atas kapal AS era Perang Dunia Kedua, yang sengaja dikandangkan pada tahun 1999 untuk memperkuat klaim teritorial Filipina di Laut China Selatan.
Klaim Beijing atas Laut China Selatan
Sementara itu, Beijing mengklaim kedaulatan atas seluruh Laut China Selatan.
China memang sengaja mengabaikan keputusan internasional sehingga klaim itu tidak memiliki dasar.
Kapal Filipina mendekati Second Thomas Shoal yang dikenal di China sebagai Ren’ai Jiao.
Perwira komandan Malapascua mengatakan, kapal China itu datang dalam jarak 45 meter (150 kaki) dari kapalnya.
Sehingga, sang perwira komandan mengambil tindakan cepat untuk menghindari kapal-kapal berlambung baja tersebut saling bertabrakan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.