ANDALPOST.COM – Negara Sri Lanka kini tengah menghadapi kondisi serta situasi sulit. Kondisi negara sedang mengalami inflasi di harga makanan, sehingga mengakibatkan kekurangan gizi.
Kepala sekolah Ganthawala di desa Kanthale, Sri Lanka, mengaku menerima permintaan dari seorang siswa. Ia mengaku ingin pindah kelas lantaran teman-teman sekelasnya kini tidak mau berbagi makanan dengannya.
Turunnya Pendapatan Rumah Tangga Sri Lanka
Menurut sebuah laporan di Sri Lanka oleh Misi Penilaian Ketahanan Tanaman dan Pangan, yang dijalankan bersama Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) dan Program Pangan Dunia (WFP).
Dua dari setiap lima rumah tangga mengalami penurunan pendapatan sebesar lebih dari 50 persen dibandingkan dengan periode tiga bulan yang sama pada tahun 2021.
Berdasarkan kesaksian seorang ibu bernama Kalani Salgado yang hidup di Sri Lanka, ia mengaku hanya makan dua kali sehari lantaran mahalnya harga bahan makanan di sana.
“Kami masih mengatur makan tiga kali sehari untuk anak-anak, tetapi saya dan suami saya puas dengan dua kali makan, melewatkan sarapan dan makan siang sebelum tengah hari,” ujar Kalani, dikutip dari SciDev.Net.
“Dulu kami membeli ikan dan daging secara teratur, tetapi sekarang kami hanya dapat membeli barang-barang ini beberapa kali dalam sebulan,” imbuhnya.
Bahkan, demi bertahan hidup, masyarakat di sana rela membeli makanan secara kredit, meminjam uang, atau menggadaikan perhiasan.
Alhasil, menurut laporan FAO-WFP pada Juni 2022, sekitar 23 persen rumah tangga Sri Lanka telah menjual aset produktif. Aset berupa peralatan pertanian atau kendaraan, mengurangi biaya perawatan kesehatan penting, dan menarik anak-anak dari sekolah.
Ancaman Malnutrisi
Menurunnya daya beli rumah tangga yang dikhawatirkan adalah gizi buruk. Menurut Misi Penilaian Ketahanan Tanaman dan Pangan, kandungan gizi makanan yang dikonsumsi oleh rumah tangga miskin jauh dari kata sehat.
Sebagai tambahan, Ibu hamil dan menyusui serta anak-anak adalah yang paling rentan.
Pada November 2021, negara itu berhenti mendistribusikan Thriposha, suplemen nutrisi yang ditujukan untuk wanita hamil dan menyusui serta anak-anak.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.