ANDALPOST.COM – Diketahui setidaknya empat anak balita dilarikan ke rumah sakit setelah insiden penusukan yang terjadi di Annecy, Prancis pada Kamis, (8/6/2023).
Insiden penusukan tersebut mengakibatkan masyarakat yang berada di sekitar lokasi mengalami kepanikan.
Menurut pernyataan Walikota Annecy Francois Astorg, diketahui bahwa serangan tersebut telah melibatkan dua orang dewasa terluka.
Salah satu dari korban orang dewasa tersebut bahkan harus segera melakukan operasi.
Korban yang terluka tersebut dilarikan ke rumah sakit yang berlokasi di Geneva dan Grenoble, Swiss.
Melalui laporan Walikota Astorg lebih lanjut, ia menyatakan bahwa beberapa korban anak balita telah dalam kondisi stabil setelah melalui operasi.
Masyarakat setempat sempat menjadi saksi insiden penusukan tersebut dan mendeskripsikan kronologi pelaku sebelum melakukan aksinya itu.
Saksi mengatakan bahwa pelaku terlihat memasuki area taman bermain untuk menargetkan anak-anak.
“Ia (pelaku) melompat ke dalam taman bermain, mulai berteriak dan kemudian menghampiri kereta bayi. Ia menusuk anak bayi yang ada didalamnya berulang kali menggunakan pisau,” ucap salah satu saksi kepada awak media.
Kemudian salah satu saksi lainnya melanjutkan bahwa setelah sang ibu mengetahui insiden tersebut terjadi kepada anaknya, gelombang panik masyarakat di area taman bermain langsung pecah.
“Para ibu menangis, semua orang berlarian,” ujar saksi lain saat dalam wawancara.
Identitas Korban
Insiden ini telah menyita perhatian seorang jaksa di kota Annecy, Line Bonnet-Mathis melalui konferensi pers.
Ia mengatakan bahwa semua anak yang terluka berusia di bawah tiga tahun. Salah satu anak yang menjadi korban diketahui berkebangsaan Belanda.
Bonnet-Mathis menjelaskan lebih lanjut setelah otoritas Inggris menghubunginya, bahwa salah satu dari keempat korban tersebut merupakan anak berkebangsaan Inggris.
Jaksa Bonnet-Mathis kemudian mengatakan bahwa seorang pengungsi dari Suriah telah ditahan lantaran diduga menjadi pelaku serangan tersebut.
Pelaku diketahui tidak berada dalam pengaruh alkohol atau zat narkotika saat melakukan aksi sadisnya.
Setelah diinvestigasi lebih lanjut, informasi terbaru yang terpublikasi kepada publik adalah tidak ada motif teror yang jelas bagi pelaku untuk melakukan aksi penusukan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.