ANDALPOST.COM – Menikah menjadi salah satu momen bahagia bagi kebanyakan orang. Sepasang calon pengantin yang memutuskan untuk menikah, mereka pasti menginginkan pesta pernikahan yang terbaik.
Namun, kenyataannya hal ini tidak dirasakan oleh sepasang pengantin di Malaysia, bukannya bahagia, melainkan mereka harus pusing membayar hutang biaya pesta pernikahan yang mewah.
Biaya pernikahan bagi sebagian orang tidak murah, banyak hal yang perlu disiapkan seperti makeup, gedung, catering, dan juga souvenir. Hal itu akan bertambah banyak lagi apabila undangan yang datang juga banyak.
Jika hanya keluarga dan teman-teman dekat saja, biaya pernikahan dapat ditekan.
Namun, di dalam budaya bermasyarakat kita, pesta pernikahan identik dengan kemewahan dan menghambur- hamburkan uang.
Mungkin, anak muda yang menjadi calon pengantin sudah paham dengan konsep pernikahan sederhana atau tertutup.
Di mana hanya mengundang kerabat terdekat dan teman saja, namun kerap kali orang tua merasa ‘kurang’ dihormati apabila melaksanakan pesta pernikahan tidak secara besar.
Akibatnya, banyak calon pengantin yang memilih berhutang untuk melaksanakan pernikahan yang mewah seperti yang diharapkan orang tuanya.
Pesta yang Melebihi Batas
Seperti pada kasus yang sempat ramai di media sosial Twitter.
Dalam unggahan akun @ConfessTweetMY, dalam bahasa Malaysia, menceritakan mengenai seorang pengantin wanita asal Malaysia yang merasa tersiksa setelah menikah.
Pernikahan yang seharusnya menimbulkan kesan yang membahagiakan, menjadi menyedihkan. Karena setelah resepsi, harus menanggung hutang sebesar 40.000 ringgit atau sekitar 132,6 juta rupiah.
Pengantin wanita mengaku terpaksa menggelar pernikahan besar yang jelas di luar batas kemampuan mereka. Atas paksaan dari orang tuanya yang ingin menggelar pesta pernikahan yang mewah.
Orang tuanya tersebut beralasan bahwa, banyak saudara dan teman yang harus diundang, apabila tidak, takut mereka akan tersinggung.
“Saya memberitahu orang tua saya bahwa kami ingin mengadakan resepsi kecil dan mengundang kurang dari 100 orang,” ungkap pengantin wanita yang namanya tidak disebutkan.
Namun, karena orang tuanya bersikukuh untuk mengundang banyak orang, akhirnya kedua pengantin terpaksa meminjam uang.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.