ANDALPOST.COM – Saat ini, pemerintahan Thailand sedang bersiap siap untuk menjadi tuan rumah pembicaraan kembali dengan Militer Junta yang telah berkuasa di Myanmar.
Dikatakan bahwa, pembicaraan akan dilakukan bersama dengan Menteri Luar Negeri Militer Junta Myanmar sejak perebutan kekuasaan Militer Junta.
Perebutan kekuasaan tersebut sudah terjadi sejak tahun 2021 lalu.
Hal tersebut didorong kembali oleh Bangkok, setelah adanya pemblokiran ASEAN kepada Militer Junta dalam setiap pertemuan tingkat senior ASEAN.
Berdasarkan hal tersebut, Bangkok menyarankan agar adanya keterlibatan kembali dari Myanmar sebagai salah satu negara anggota ASEAN.
Proposal tersebut diajukan pada Rabu (14/06/2023) oleh Thailand. Yakni, dimana mengajak Menteri Luar Negeri ASEAN dalam sebuah rapat yang diadakan pada Minggu 18 Juni 2023.
Pada pertemuan yang dilakukan bulan lalu, pada KTT ASEAN ke-42, terdapat seruan dari para pemimpin ASEAN terkait konflik yang terjadi di Myanmar sejak digulingkannya pemerintahan Aung San Suu Kyi.
ASEAN dan Myanmar
Sejak berlangsungnya konflik nasional yang terjadi di Myanmar, negara-negara anggota ASEAN mengalami begitu banyak kebingungan untuk menangani permasalahan tersebut sebagai sebuah organisasi regional.
Meningkatnya frustasi dalam kawasan, sebagai Organisasi Regional, ASEAN masih belum menemukan cara yang tepat untuk kekacauan politik Myanmar tersebut.
Hal tersebut semakin terlihat dalam KTT ASEAN bulan lalu. Yakni, dimana hubungan ASEAN dan Myanmar diberikan sebuah jarak, dikarenakan kepemimpinan Militer Junta saat ini.
Terdapat pemblokiran Myanmar untuk menghadiri KTT ASEAN yang ditolak langsung oleh Ketua ASEAN dalam KTT kali ini. Yaitu, Indonesia.
Pelarangan tersebut bukan tanpa dasar, yang dimana hal tersebut dikeluarkan setelah adanya pelanggaran 5 Poin Konsensus ASEAN oleh Militer Junta. Pelanggaran tersebut mencakup seruan untuk penghentian permusuhan, dialog antara semua pihak, dan pemberian akses kemanusiaan penuh.
Proposal Thailand
Ajakan Thailand kepada Menteri Luar Negeri ASEAN dan Menteri Luar Negeri Myanmar melalui Militer Junta yakni, Than Swe, akan mencakupi pembahasan mengenai “sepenuhnya melibatkan kembali Myanmar di tingkat para pemimpin” ASEAN.
Pertemuan datang dari Menteri Luar Negeri Thailand tersebut, yakni Don Pramudwinai. Dirinya memberikan penjelasan dalam sebuah sesi wawancara kepada media lokal Thailand.
“Kami dapat mengatakan bahwa Thailand adalah satu-satunya negara di ASEAN yang ingin melihat masalah ini berakhir secepat mungkin, yang akan bermanfaat bagi kami,” jelas Don.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.