ANDALPOST.COM – Tahun 2024 menjadi tahun penting bagi dunia. Dimana pada tahun tersebut, hampir 50 negara di dunia melakukan pemilihan kepala negaranya.
Bisa dibayangkan, perkembangan informasi hingga penggiringan opini akan terus memanas menjelang tahun pemilihan tersebut. Terlebih di beberapa dekade terakhir, sosial media menjadi salah satu tempat yang dipilih untuk mencurahkan segalanya.
Informasi bergulir secara cepat di hampir semua platform sosial media. Mulai dari informasi faktual hingga berita bohong tersebar begitu cepat.
Ini membuat para pengusaha media sosial memutar otak agar media sosial mereka dapat dipercaya menjelang tahun pemilu. Apalagi, negara adidaya Amerika Serikat juga akan menggelar pemilihan presidennya.
Seperti yang diketahui bahwa mata dunia akan selalu mengarah ke Amerika Serikat. Meski tidak berdampak langsung bagi orang-orang yang tinggal di luar Amerika, tapi tidak sedikit pula suara yang mengkritisi calon pemimpin negara Paman Sam tersebut.
Salah satu perusahaan sosial media yang mulai mengambil langkah perbaikan di internal perusahaannya ialah Meta. Pada Senin, (11/7/2023), Meta mengumumkan melakukan pemutusan kontrak kepada beberapa karyawannya.
Langkah Tegas Meta
Demi menjaga nama baik serta citra perusahaan, Meta melakukan ‘bersih-bersih’ pegawainya yang menolak untuk melawan berita palsu yang beredar di platform milik Meta. Meta tidak ingin aplikasi-aplikasi miliknya digunakan sebagai sarang ari informasi palsu, kampanye troll bahkan pelecehan.
Informasi mengenai langkah tegas Meta ini muncul ketika perusahaan induk Facebook dan Instagram, merayakan keberhasilan tak tertandingi dari platform Threads barunya.
Dilansir dari CNN Internasional, seorang juru bicara Meta tidak memberikan informasi rinci mengenai jumlah staf yang terdampak. Juru bicara tersebut hanya mengatakan bahwa Meta berada di garda terdepan dalam urusan perlindungan pada pemilu.
“Melindungi pemilu AS 2024 adalah salah satu prioritas utama kami, dan upaya integritas kami terus memimpin industri,” kata juru bicara yang tidak ingin disebutkan namanya.
Keputusan untuk memberhentikan staf menjelang tahun 2024 menjadi langkah bagus. Sebab, pemilihan tidak hanya akan berlangsung di Amerika Serikat tetapi juga di Taiwan, Ukraina, India, dan juga Indonesia.
Hal ini yang membuat Meta mengkhawatirkan integritas perusahaan mereka menjelang tahun pemilu. Selain itu, Meta sedang mencoba untuk mengimbangi pemotongan tersebut dengan lebih proaktif mendeteksi akun yang menyebarkan informasi palsu terkait pemilihan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.