ANDALPOST.COM – CEO Disney, Bob Iger, mengatakan bahwa pihak perusahaannya membuka pintu untuk menjual aset TV linier perusahaan. Hal ini dikarenakan, saat ini bisnis tengah berada dalam situasi berjuang.
Perjuangan Disney ini terjadi atas dasar adanya masa transisi industri media, ke streaming dan penawaran digital.
Pada hari Kamis (13/7/2023), Iger mengumumkan bahwa kontrak kerjanya sebagai pemimpin perusahaan diperpanjang dua tahun, hingga 2026.
Pada November, ia kembali memimpin perusahan setelah dewan Disney Bob Chapek dengan kontrak dua tahun hingga 2024, dan berencana untuk menemukan penerus berikutnya.
Iger mengatakan bahwa ketika dirinya kembali memimpin perusahaan, ada banyak tantangan yang dihadapi.
“Setelah kembali, saya menyadari perusahaan menghadapi banyak tantangan, beberapa di antaranya disebabkan oleh diri sendiri,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa dirinya telah menyelesaikan banyak pekerjaan dalam tujuh bulan, tetapi masih banyak yang harus dilakukan.
Iger mengatakan bahwa Disney memiliki portofolio jaringan TV, dari stasiun penyiaran ABC hingga saluran TV kabel seperti ESPN.
Untuk beradaptasi, Disney akan menjadi bisnis yang “ekspansif” menurut pendapatnya tentang bisnis TV tradisional, untuk membuka pintu bisnis dalam memungkinkan penjualan jaringan tersebut.
Iger mengatakan bahwa saluran TV kabel ESPN berada dalam wadah yang berbeda.
Atas hal ini, ia menyampaikan keterbukaan Disney dalam menemukan mitra yang strategis. Serta dapat berbentuk usaha patungan atau melepas saham kepemilikan.
Pesimisme Iger Terhadap Bisnis TV Tradisional
Dalam wawancaranya, Iger mengatakan bahwa ketika ia meninggalkan perusahaan, dirinya telah meramalkan masa depan TV tradisional, dan atas hal itu dirinya telah “sangat pesimis”.
Kemudian semenjak kembalinya ia di Disney, ternyata pemikirannya terbukti benar. Bahkan menurutnya fakta yang terjadi justru lebih buruk daripada yang diharapkan.
Pada Februari lalu, segera setelah mengumumkan restrukturisasi besar-besaran Disney, Iger sempat berbicara dengan jurnalis CNBC, David Faber.
Dalam percakapan tersebut, ia berkata bahwa dirinya “merasa berkewajiban” untuk turut kembali ke Disney, dan bahwa pilihannya adalah untuk bertahan, dengan panjang kontrak selama dua tahun.
Ia juga merincikan berbagai upaya agar Disney dapat bertahan hidup dan memaksimalkan perjuangan perusahaan tersebut dalam proses adaptasi ini.
“Kami telah menyelesaikan banyak hal dengan sangat cepat, pengurangan biaya yang signifikan, dan penataan kembali perusahaan secara signifikan. Tapi menghadapi beberapa tantangan terbesar kita,” rincinya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.