Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

PM India Sambangi Prancis, Kesepakatan Militer Jadi Fokus Utama

PM India Sambangi Prancis, Kesepakatan Militer Jadi Fokus Utama
Perdana Menteri India Narendra Modi memulai kunjungan dua hari ke Prancis pada 13 Juli 2023, dan akan menghadiri parade militer tradisional Hari Bastille. (Foto: Bertrand Guay/Pool via AP)

ANDALPOST.COM – Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi mengunjungi Prancis selama dua hari pada Kamis (13/7/2023).

Dalam kunjungan tersebut, New Delhi mengisyaratkan persetujuan atas rencana pembelian jet serta kapal selam Prancis.

PM Modi mendarat di Paris pada Kamis atas undangan Presiden Emmanuel Macron.

Prancis juga menjadikan pemimpin India itu sebagai tamu kehormatan pada perayaan Hari Bastille di ibu kota.

New Delhi menjadi bagian dari parade militer pada Jumat (14/7/2023), dengan angkatan udara India melakukan fly-paste.

Sebelumnya, Modi mengatakan tengah menunggu diskusi lebih jauh mengenai kemitraan kedua belah negara.

Pemimpin nasionalis Hindu itu disambut di bandara Orly dekat Paris oleh PM Prancis Elisabeth Borne dan bertemu dengan anggota diaspora India. 

Kemudian, Modi juga menghadiri makan malam mewah di Museum Louvre bersama Macron.

Analis mengatakan sementara Prancis dan India memiliki posisi berbeda dalam perang Rusia-Ukraina, pandangan ini tidak mungkin mempengaruhi dasar hubungan mereka.

Pernyataan Maoj Joshi

Manoj Joshi, seorang analis senior di Observer Research Foundation yang berbasis di New Delhi, mengatakan kunjungan tersebut akan fokus pada hubungan India-Prancis dan tidak ditujukan untuk situasi di Eropa.

“Perbedaan antara posisi India dan Prancis sudah diketahui dengan baik dan sepertinya tidak akan menjadi masalah,” kata Joshi.

PM India Sambangi Prancis, Kesepakatan Militer Jadi Fokus Utama
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan PM India Narendra Modi. (Foto: Francois Mori/Pool via REUTERS/File Photo)

Prancis sangat mendukung Ukraina dan telah mengirimkan bantuan militer ke Kyiv. Bahkan, Prancis juga menekan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan agresi tersebut.

Namun, sebaliknya India mempertahankan sikap netral secara publik dan mengambil minyak Rusia.

Kendati begitu, Joshi mengatakan kunjungan Modi akan meningkatkan hubungan pasangan tersebut.

“Prancis memiliki pandangan tentang otonomi strategis yang sangat mirip dengan India. Adapun industri pertahanan, lagi-lagi hubungannya sudah lama, dan India sedang berusaha untuk memindahkannya sekarang dari transfer senjata dan pengembangan bersama ke pengembangan bersama senjata dan sistem,” bebernya.

Sementara Prancis melihat India sebagai pasar penting untuk industri teknologi andal.

Kesepakatan Pertahanan

Badan India yang bertanggung jawab untuk menyetujui akuisisi militer sepakat untuk pengadaan 26 pesawat tempur Rafale dari Prancis.

Kementerian pertahanan India menambahkan bahwa Dewan Akuisisi Pertahanan juga memberikan persetujuan awal untuk pembelian tiga kapal selam kelas Scorpene tambahan.

India telah membeli perlengkapan militer Prancis selama beberapa dekade, dan kesepakatan baru tersebut dilaporkan bernilai sekitar Rp149 triliun.

Pakar keamanan India mengatakan akuisisi pertahanan memungkinkan New Delhi untuk mendiversifikasi mitra perangkat keras militernya dan mengurangi ketergantungan pada peralatan militer Rusia.

Dari 2018 hingga 2022, Prancis muncul sebagai pemasok senjata terbesar kedua India, menyumbang 29 persen impor, menurut Stockholm International Peace Research Institute.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.