ANDALPOST.COM — Dewan Keamanan PBB (UNSC) dikatakan akan melakukan pembicaraan pertama mereka. Terkait dampak teknologi kecerdasan buatan yang kian meningkat di dunia saat ini.
Pertemuan formal yang dilakukan oleh UNSC nantinya akan berlangsung dalam minggu ini di New York.
Pertemuan tersebut mulanya diserukan oleh Inggris. Di mana negara monarki tersebut meminta diadakannya dialog internasional terkait dampak AI dalam perdamaian dunia dan keamanan global.
Hal tersebut tentunya berjalan dengan perkembangan AI dan tanggapan dari beberapa negara yang belakangan ini mengambil tindakan atau kebijakan mereka sendiri untuk menyikapi AI.
Pemerintah di berbagai negara semakin mencari cara untuk mempertimbangkan ataupun mengurangi potensi bahaya yang akan disebabkan oleh proses penyebaran AI yang masif.
Berangkat dari situ, berbagai dampak AI juga sangat diperhatikan dalam konteks keamanan global. Di mana berkembangnya AI dapat mengubah lanskap internasional terkait keamanan global yang semakin modern seperti AI.
Dalam pembicaraan yang akan dilakukan oleh UNSC nantinya, disebutkan bahwa dialog tersebut akan dipimpin oleh Inggris dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB bulan ini.
Sementara pembicaraan akan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly pada Selasa (18/7/2023).
Melihat bagaimana AI dapat bertumbuh sebagai sebuah cara pandang baru dalam situasi global saat ini, pembicaraan mengenai AI dalam PBB sudah disetujui bulan lalu oleh Sekretaris Jenderal PBB pada Senin, (12/6/2023).
Di mana Antonio mendukung proposal yang diajukan oleh beberapa eksekutif kecerdasan buatan untuk dilakukannya pembentukan badan AI Internasional.
“Lonceng alarm atas bentuk terbaru dari kecerdasan buatan – AI generatif – memekakkan telinga. Dan itu paling keras dari pengembang yang merancangnya,” kata Guterres.
“Kita harus menanggapi peringatan itu dengan serius,” imbuhnya dalam mendukung tanggapan serius untuk menangani teknologi AI.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.