ANDALPOST.COM – Kondisi ekonomi dunia yang semakin tidak jelas membuat beberapa perusahaan multinasional menjadi lebih selektif dalam memberikan hadiah kepada konsumennya. Mulai dari perusahaan retail, maskapai, bahkan perusahaan ecommerce dunia seperti Amazon.
Dulunya, perusahaan-perusahaan besar dinilai selalu memberikan imbalan kepada para pelanggan setianya. Contoh saja Dunkin Donuts dan Sephora yang sering memberikan hadiah ulang tahun kepada membernya.
Keputusan para perusahaan memberikan hadiah kepada para pelanggannya untuk menarik, mempertahankan, dan memberi penghargaan kepada pelanggan setelah pandemi Covid karena konsumen mengubah prioritas pengeluaran mereka dan bisnis menghadapi tekanan untuk mengendalikan biaya sambil meningkatkan penjualan.
Namun, sebab sudah bertahun-tahun melakukan hal tersebut, pihak perusahan mulai berhati-hati. Memberikan hadiah kepada para pelanggan berarti perusahaan rela memotong keuntungan terlalu banyak yang mereka dapatkan. Tapi di sisi lain, jika pihak perusahaan mulai pelit memberikan hadiah, maka mereka harus menanggung risiko kehilangan pelanggan.
Beberapa Maskapai Penerbang Telah Membatasi Hadiahnya
Beberapa perubahan terbesar terjadi di industri penerbangan. Selama pandemi, maskapai mengizinkan frequent flyer mempertahankan pelanggan setia mereka.
Namun, pasca pandemi dan perjalanan menggunakan pesawat mulai pulih, beberapa maskapai yang berbasis di Amerika Serikat telah meningkatkan jumlah miles yang dibutuhkan pelanggan untuk mendapatkan upgrade ke kelas bisnis mereka. Maskapai yang dimaksud ialah American Airlines, Delta Air Lines, dan United Airlines.
Langkah tersebut diambil pihak maskapai guna mendapatkan keuntungan berlebih. Apalagi, saat pandemi, industri penerbang morat-marit.
Pada bulan Februari, American Express Centurion Lounges mulai menagih anggota $50 untuk membawa tamu dewasa dan $30 untuk anak-anak antara usia 2 dan 17 tahun untuk pemegang kartu American Express Platinum. Sebelumnya, anggota bisa membawa dua tamu secara gratis. Biaya dibebaskan jika pemegang kartu membelanjakan $75.000 untuk kartu tersebut dalam setahun.
Perubahan itu terjadi saat maskapai penerbangan melihat tren baru: Banyak pelancong bersedia membayar lebih untuk duduk di kelas bisnis atau kursi lain yang lebih lapang agar terbang lebih nyaman.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.