ANDALPOST.COM – Rencana operasional dalam launching Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang direncanakan akan dilakukan pada Jumat (18/08/2023) kembali diundur dengan berbagai alasan yang mendukungnya.
Disebutkan bahwa uji coba gratis yang akan dilangsungkan sampai bulan September 2023 itu harus ditunda dikarenakan adanya pengkajian kembali pada kondisi kereta.
Kereta cepat tersebut merupakan transportasi Indonesia yang didanai oleh China dengan menggondol harga sejumlah Rp. 56 miliar.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh pihak PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengatakan bahwa adanya kemunduran operasional utama sekaligus sebuah tindakan yang mengikuti instruksi pemerintah pada Selasa (08/18/2023).
Selain itu pihak KCIC juga menjelaskan bahwa kereta yang akan menghubungkan dua kota besardi Indonesia itu masih harus dipastikan keselamatan pengoperasian nantinya.
Penundaan Kereta Cepat
Pada awalnya proses pengoperasian kereta cepat sudah diiringi dengan berbagai permasalahan yang mengikutinya, yang dimana proses pembuatanya pada tahun 2019 dilanda masalah pembengkakan biaya pembangunannya.
Ternyata rentetan masalah juga kian berada di sekitar peroses pengopwerasian kereta cepat Jakarta Bandung ini, yang dimana melalui management KCIC memaparkan berbagai alasan dari penundaan uji coba gratisnya.
Penjelasan dilakukan oleh General Manager KCIC, Eva Chairunisa ketika memberikan keterangannya kepada Republika.co.id.
“Sesuai arahan pemerintah, rencananya uji coba pra operasi akan berlangsung mulai awal September 2023. Pada masa tersebut masyarakat dapat mencoba Kereta Cepat relasi Jakarta-Bandung tanpa dikenakan biaya,” ujatr Eva.
Dalam penyampaian tersebut juga Eva turut menekankan bahwa pihak KCIC akan mengedepankan keselamatan pengoperasian transportasi jenis pertama di Indonesia maupun di Asia Tenggara itu.
Proses Perizinan Kereta
Proses tersebut dilakukan bersama dengan Kementerian Perhubungan dalam proses sertifikasi baik dari sisi sarana maupun prasarana.
Adapun juga sebagai pihak yang bertanggung jawab sebagai regulator, Kementerian Perhubungan juga turut menunggu hasil pemeriksaan dan kepastian dari kondisi kereta tersebut.
Hal itu merupakan bagian yang panting, dimana, nantinya akan berfungsi sebagai dasar pengeluaran izin peroperasian kereta cepat Jakarta-Bandung oleh Kementerian Perhubungan.
Tanggapan pemerintahan melalui Kementerian Perhubungan tersebut dijelaskan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian, Kemenhub, Risal Wasal di Jakarta.
Yang dimana dirinya yang sedang memastikan bersama KCIC terkait keamanan pengoperasian kereta cepat yang sudah dimulai dari pekan lalu tepatnya pada Jumat (04/08/2023).
“Izin masih berjalan, prosesnya masih uji coba. Hari ini masih diuji coba dinamis untuk sarananya. Kalau semua berjalan baik, kita akan keluarkan izin operasinya,” ujar Risal Wasal.
Meskipun demikian pihak Kementerian Perhubungan melalui Risal Wasal masih belum bisa memberikan jawaban pasti akan mengeluarkan perizinan pengoperasian kereta cepat tersebut dalam waktu dekat atau tidak.
Proses berjalannya pembangunan Kereta cepat antara China dan Indonesia ini didukung oleh kedua pimpinan negara tersebut.
Yang dimana baik Xi Jin Ping maupun Joko Widodo berkomitmen pada kesuksesan kerjasama kedua negara melalui kereta cepat ini.
Proses pembangunannya diharapkan dapat sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan. Hal tersebut dikatakannya dalam kunjungan bilateral Jokowi ke China bulan lalu. (ben/fau)