ANDALPOST.COM — Staf unit pengelolaan kekayaan pengembang properti Evergrande yang diperangi telah ditahan oleh polisi di Shenzhen, Tiongkok Selatan. Dalam postingan di media sosial, polisi mengimbau masyarakat untuk melaporkan setiap kasus dugaan penipuan.
Sementara itu, pengambilalihan cabang asuransi perusahaan tersebut oleh perusahaan asuransi milik negara yang baru dibentuk diumumkan pada hari Jumat (15/9/2023). Evergrande berada di pusat krisis yang melanda industri real estat Tiongkok sejak tahun 2021.
“Baru-baru ini, badan keamanan publik mengambil tindakan pidana wajib terhadap Du dan tersangka penjahat lainnya di Evergrande Financial Wealth Management Co,” kata Biro Kepolisian Distrik Nanshan Shenzhen pada hari Sabtu.
Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan mengenai berapa banyak orang yang ditahan, identitas mereka, kecuali orang yang diidentifikasi hanya sebagai Du, atau tuntutan apa yang mungkin mereka hadapi. Polisi juga mengatakan kasus ini masih dalam penyelidikan dan investor dapat mengajukan pengaduan kepada pihak berwenang.
Evergrande Financial Wealth Management Co. adalah unit yang dimiliki sepenuhnya oleh Evergrande. Didirikan pada tahun 2015 dan berbasis di Shenzhen. Menurut profil Linkedinnya, Du Liang adalah manajer umum Evergrande Financial Wealth Management.
Namun pihak media tidak dapat memverifikasi apakah ia termasuk di antara mereka yang ditahan polisi.
Saham Evergrande
Berdasarkan rencana yang diumumkan pada hari Jumat oleh Administrasi Regulasi Keuangan Nasional Tiongkok (NAFR), aset dan liabilitas Evergrande Life Assurance akan ditanggung oleh perusahaan milik negara Haigang Life Insurance Co. Ltd.
Saham Evergrande pun diperdagangkan datar pada Senin (18/9/2023) sore setelah pulih dari kerugian 25% pada hari sebelumnya.
Sejak tahun 2020, Beijing semakin mempersulit pengembang properti untuk mendapatkan akses terhadap kredit.
Pernah menjadi salah satu perusahaan terbesar di Tiongkok, Evergrande memiliki utang lebih dari $300 miliar (£242 miliar) seiring dengan pertumbuhannya yang pesat.
Saat ini perusahaan sedang berupaya untuk merestrukturisasi bisnisnya setelah mengalami gagal bayar utang dan mengalami kerugian besar. Pengembang properti besar Tiongkok lainnya, termasuk Country Garden dan Sino-Ocean, telah berjuang untuk memenuhi pembayaran utangnya.
Industri real estat Tiongkok adalah bagian penting dari perekonomian terbesar kedua di dunia. Beberapa ahli khawatir krisis di sektor ini dapat mengganggu stabilitas perekonomian dan meluas ke pasar keuangan global.
Beijing juga telah melakukan tindakan keras terhadap dugaan korupsi di sektor keuangan negaranya selama lebih dari dua tahun. Sementara para eksekutif puncak telah dijatuhi hukuman berat, termasuk hukuman mati.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.