Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

China Kirim Utusannya Kunjungi Rusia Usai Kunjungan Kim Jong-Un

Menteri Luar Negeri Tiongkok saat itu Wang Yi berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB pada 2022 lalu Sumber: CNN

ANDALPOST.COM — Diplomat terkemuka Tiongkok, Wang Yi mengunjungi Rusia untuk mencari dukungan berkelanjutan bagi perangnya terhadap Ukraina. Sebagai sekutu dekat Moskow, Beijing dituduh mendukung Rusia secara tidak langsung selama perang, namun hal tersebut dibantah oleh pemerintah.

Setiap upaya untuk mengakhiri perang harus mempertimbangkan kepentingan Moskow, kata Wang dan timpalannya dari Rusia Sergei Lavrov setelah pertemuan. Media Rusia mengatakan kunjungan Wang juga akan membuka jalan bagi kunjungan Presiden Vladimir Putin ke Tiongkok dalam waktu dekat.

Hal ini terjadi setelah Putin bertemu dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un di tengah kekhawatiran AS bahwa mereka akan mencapai kesepakatan senjata. 

Setelah pembicaraan hari Senin (18/9/2023) antara Wang dan Lavrov, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa kedua pihak membahas secara rinci situasi di Ukraina. Lalu mencatat kesia-siaan upaya untuk menyelesaikan krisis tanpa mempertimbangkan kepentingan Rusia dan, lebih khusus lagi, partisipasinya.

Awal bulan ini Putin pun mengatakan ia berencana bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping, namun tidak mengatakan kapan. 

Sementara beberapa pengamat yakin Trump kemungkinan akan menghadiri Forum Belt and Road bulan depan.

Kunjungan Putin

Putin belum pernah bepergian ke luar negeri sejak Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapannya pada bulan Maret atas kejahatan perang di Ukraina. Putin terakhir kali berkunjung ke luar negeri pada Desember 2022 ketika ia mengunjungi Belarus dan Kyrgyzstan.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan Wang berada di Rusia selama empat hari untuk konsultasi keamanan strategis. 

Meskipun Tiongkok ingin mengakhiri perang di Ukraina. Sehingga dapat memperbaiki hubungannya dengan Eropa, Tiongkok juga ingin memisahkan hasil tersebut dari menentukan siapa yang harus disalahkan atas perang tersebut. Sebab Tiongkok bersimpati kepada Rusia, ujar Rorry Daniels, direktur pelaksana Institut Kebijakan Masyarakat Asia.

“Mengundang Putin ke Tiongkok adalah cara untuk menunjukkan dukungan terhadap Rusia, namun dukungan tersebut juga harus dibingkai sebagai upaya sah untuk membawa Rusia ke meja perundingan sehingga Tiongkok tidak memperburuk posisinya di mata Eropa,” ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.