ANDALPOST.COM — Pasca konflik baru-baru ini dengan Hamas, Israel dilaporkan menerapkan kebijakan yang bertujuan mengurangi hubungannya dengan Jalur Gaza.
Permusuhan yang terjadi antara Israel dan Hamas mempunyai konsekuensi yang besar. Lantas upaya Israel untuk memutuskan hubungan dengan wilayah tersebut mencerminkan situasi yang kompleks dan terus berkembang.
Konflik antara Israel dan Hamas yang berlangsung selama 11 hari pun mengakibatkan kerusakan dan korban jiwa yang luas di Jalur Gaza dan Israel selatan.
Salah satu elemen kunci dari strategi Israel adalah mengurangi interaksi ekonomi dengan Gaza. Termasuk membatasi masuknya barang dan material ke wilayah tersebut.
Israel sendiri telah lama mempertahankan blokade terhadap Gaza, dengan alasan masalah keamanan. Kebijakan ini pun tampaknya semakin intensif setelah terjadinya permusuhan baru-baru ini.
Keputusan Israel untuk membatasi hubungannya dengan Gaza terjadi setelah beberapa kali kekerasan dan di tengah ketegangan yang sedang berlangsung.
Situasi di Jalur Gaza masih kompleks, dengan perpecahan politik dan tantangan ekonomi yang berkontribusi terhadap ketidakstabilan di wilayah tersebut.
Sebelum konflik, Israel memasok sebagian besar kebutuhan energi Gaza dan memantau impor ke wilayah tersebut.
Pada Jumat (20/10/2023), Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan kepada komite parlemen bahwa tahap pertama kampanye tersebut dimaksudkan untuk menghancurkan infrastruktur Hamas, menurut sebuah pernyataan dari kantornya.
Pasukan Israel, tambahnya, kemudian akan melancarkan “operasi dengan intensitas lebih rendah” untuk menghilangkan kantong perlawanan.
Fase ketiga, katanya, “akan memerlukan penghapusan tanggung jawab Israel atas kehidupan di Jalur Gaza, dan pembentukan realitas keamanan baru bagi warga Israel”.
Meningkatnya Ketegangan
Wilayah Palestina telah ditandai oleh fragmentasi politik, di mana Hamas menguasai Gaza dan Otoritas Palestina mengendalikan Tepi Barat.
Perpecahan ini pun mempersulit upaya mencapai negara Palestina bersatu dan penyelesaian konflik Israel-Palestina yang langgeng.
Menanggapi tindakan Israel, terdapat kekhawatiran dari organisasi internasional dan lembaga kemanusiaan mengenai dampaknya terhadap populasi di Gaza.
Wilayah ini telah menghadapi tantangan kemanusiaan yang signifikan, termasuk akses terhadap layanan penting dan upaya rekonstruksi setelah konflik sebelumnya.