ANDALPOST.COM — Rusia telah mengambil tindakan drastis dengan menaikkan suku bunga utama negara hingga 15% sebagai respons terhadap tekanan inflasi yang semakin meningkat. Keputusan ini merupakan langkah yang berani dari pemerintah Rusia untuk mengendalikan gejolak ekonomi dalam menghadapi tantangan yang semakin meningkat.
Inflasi yang mencapai level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi masalah serius bagi perekonomian Rusia.
Data terbaru yang dirilis oleh Badan Statistik Federal Rusia menunjukkan bahwa inflasi telah melonjak menjadi 9,8% pada bulan September. Di mana merupakan tingkat tertinggi sejak 2016.
Faktor-faktor seperti kenaikan harga energi, konflik geopolitik, dan ketidakpastian global telah memberikan tekanan ekstra terhadap harga-harga konsumen.
Meningkatnya inflasi telah mengakibatkan penurunan daya beli masyarakat Rusia, yang menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
Ini menjadi isu yang sangat relevan bagi pemerintah, terutama ketika pemilu legislatif di depan mata. Dalam situasi seperti ini, pemerintah merasa perlu untuk mengambil tindakan yang tegas.
Langkah Rusia di Tengah Hancurnya Ekonomi Dunia
Menaikkan suku bunga adalah salah satu alat yang paling kuat yang tersedia untuk mengendalikan inflasi. Bank Sentral Rusia, yang mengumumkan langkah ini dalam pernyataan resmi pada hari Jumat, mengatakan bahwa kenaikan suku bunga ini bertujuan untuk mengurangi permintaan konsumen dan menstabilkan nilai tukar rubel.
Selain itu, langkah ini juga bertujuan untuk menjaga kepercayaan pasar terhadap mata uang Rusia dan mencegah devaluasi yang lebih lanjut.
“Tekanan inflasi saat ini telah meningkat secara signifikan ke tingkat di atas ekspektasi Bank Rusia,” kata Bank Sentral Rusia pada Jumat (27/10/2023).
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.