ANDALPOST.COM — Tiga perusahaan minuman besar, Coca-Cola, Danone, dan Nestle, saat ini menghadapi tuduhan praktik pemasaran yang menipu terkait botol air plastik mereka.
Raksasa industri ini mendapat sorotan setelah dituduh melakukan klaim palsu bahwa botol mereka “100% didaur ulang”.
Tuduhan tersebut telah memicu pengaduan hukum yang diajukan oleh organisasi konsumen dan dua kelompok lingkungan hidup ke Komisi Eropa. Sehingga meningkatkan kekhawatiran atas meningkatnya masalah “greenwashing”.
Greenwashing adalah praktik menyesatkan konsumen dengan memasarkan produk sebagai produk ramah lingkungan atau berkelanjutan. Padahal kenyataannya produk tersebut tidak sepenuhnya memenuhi klaim tersebut.
Dalam kasus ini, organisasi konsumen dan kelompok lingkungan berpendapat bahwa botol yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan ini tidak seluruhnya terbuat dari bahan daur ulang.
Sehingga memberikan kesan yang salah kepada konsumen mengenai dampak lingkungan dan membuat mereka percaya bahwa mereka membuat pilihan yang sadar lingkungan.
Pembelaan Perusahaan yang Dituduh
Menanggapi tuduhan tersebut, Coca-Cola mempertahankan posisinya dengan menyatakan bahwa mereka secara aktif berupaya mengurangi penggunaan kemasan plastik.
“Berusaha mengurangi jumlah kemasan plastik yang kami gunakan, dan kami berinvestasi untuk mengumpulkan dan mendaur ulang kemasan yang setara dengan yang kami gunakan,” ungkap Coca-cola.
Perusahaan tersebut pun mengaku berinvestasi dalam upaya mengumpulkan dan mendaur ulang bahan kemasan yang setara dengan yang mereka gunakan.
Coca-Cola lebih lanjut menegaskan bahwa informasi pada kemasannya didukung oleh bukti, dengan klarifikasi yang diberikan untuk membantu konsumen dalam membuat pilihan yang tepat.
Danone, perusahaan lain yang terlibat dalam kontroversi ini, telah menekankan komitmennya terhadap upaya daur ulang. Namun, Nestle tetap bungkam mengenai masalah ini dan menolak memberikan tanggapan terhadap tuduhan tersebut saat ini.
Ini bukan pertama kalinya Coca-Cola dan Nestle menghadapi tuduhan membuat klaim lingkungan hidup yang menyesatkan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.