ANDALPOST.COM – Kementrian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) melalui Direktorat Jenderal Perumahan sudah mulai melakukan pembangunan rumah khusus untuk para korban gempa Cianjur.
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, sejumlah pegawai Kementerian PUPR sudah mulai membuka lahan dan meratakan tanah seluas 2,5 hektar di Desa Sirnagalih. Kendati demikian, segala perlengkapan untuk pembangunan telah disiapkan oleh Pemda setempat.
Dalam proses pembangunan rumah untuk warga tredampak gempa, Kementerian PUPR juga menunjuk PT. Brantas Abipraya sebagai kontraktor pelaksana dan PT. Indah Karya sebagai manajemen konstruksi.
Sebanyak 200 unit rumah akan dibangun khusus untuk korban bencana alam di Cianjur. Rumah khusus tersebut memiliki spesifikasi teknologi yang dinamakan RISHA atau Rumah Instan Sederhana Sehat.
Rumah RISHA ini dibuat dengan spesifikasi yang tahan gempa dan akan dibangun dengan tipe 36 yang memiliki lahan 60-75 meter persegi tiap-tiapnya.
“Untuk di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku seluas 2,5 hektar akan dibangun 200 unit rumah tipe 36/75 m, dengan progres 2 rumah diselesaikan malam ini,” kata Iwan Suprijanto, Direktur Jenderal Perumahan pada Selasa (06/12/2022).
Kementerian PUPR juga mengatakan bahwa mereka masih memiliki stok RISHA sebanyak 2.400 unit. Nantinya, tiap-tiap perumahan yang dibangun itu akan dipasang RISHA. Rumah khusus tersebut diketahui akan memiliki ruang keluarga, dua kamar tidur, kamar mandi, dan dapur.
Iwan menargetkan pada akhir Desember 2022, kementrian sudah dapat memberikan serah terima tahap satu sebanyak 80 unit kepada warga Cianjur. Karena penyelesaian rumah khusus itu akan dilaksanakan secara bertahap, Iwan berharap secara keseluruhan kegiatan itu tuntas sebelum lebaran tahun depan.
“Pekerjaan dilaksanakan secara paralel untuk pekerjaan pondasi, instalasi RISHA, pekerjaan arsitektur, jalan, saluran, dan air bersih. Selanjutnya untuk serah terima tahap dua, sebanyak 120 unit akan ditargetkan pada minggu ke-3 Januari 2023,” kata Iwan,
Tempat relokasi hunian warga yang kedua ini berada di Desa Mulyasari, Kecamatan Mande. Lahan yang digunakan adalah seluas 30 hektar untuk 1.600 unit bangunan. Nantinya, tempat tersebut juga akan dilengkapi IPA, IPAL, TPST, fasos fasum, dan jalan lingkungan..
Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR bersama dengan Pemda Cianjur akan terus mempersiapkan lahan lainnya di beberapa daerah di Cianjur. Mereka akan memanfaatkan lahan yang ada untuk pembangunan rumah khusus ini.
Dari hasil survei dan pendataan yang sudah dilakukan di lapangan, terhitung sejak gempa di Cianjur pada 21 November 2022 lalu, banyak sekali rumah masyarakat yang rusak.
“Lokasi pembangunan rumah khusus ini sangat strategis dan diharapkan setelah selesai bisa segera dihuni masyarakat yang memang benar-benar membutuhkan sesuai dengan usulan Pemda,” ujar Iwan, “Kementerian PUPR siap untuk membangun kembali infrastruktur dan hunian masyarakat yang terdampak bencana,” tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah datang dan melihat langsung proses dari pembangunan rumah ini. Jokowi mendatangi desa Sirnagalih pada Senin (05/12/2022).
“Ya ini adalah lokasi untuk relokasi yang pertama. Di sini segera dibangun kurang lebih 200 rumah, contohnya sudah ada yang rumah anti gempa,” ujar Jokowi dikutip dari laman Sekretariat Kabinet RI.
Relokasi tersebut nantinya akan lebih diprioritaskan kepada warga yang rumahnya berada di pusat gempa, terutama di Kecamatan Cugenang.
(WAN/MIC)