ANDALPOST.COM – Perdana Menteri India, Shri Narendra Modi mengungkapkan turut berduka cita atas insiden kecelakaan pesawat di Nepal.
Modi menyampaikan pesan belasungkawa tersebut melalui akun Twitter pribadinya.
“Sedih atas kecelakaan udara tragis di Nepal di mana nyawa yang berharga telah hilang, termasuk warga negara India. Di saat duka ini, pikiran dan doa saya bersama keluarga yang berduka,” tulis Narenda Modi melalui akun Twitter pribadinya, Minggu (15/1/2023).
Kronologi Kejadian
Kecelakaan yang menimpa penerbangan Yeti Airlines dari Kathmandu ke kota wisata Pokhara tersebut menelan puluhan korban jiwa. Pesawat itu jatuh saat mendarat, hingga akhirnya terbakar.
Dalam pesawat tersebut membawa sekitar 72 orang, termasuk 15 warga negara asing (WNA), serta empat anggota awak.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, terlihat sebuah pesawat terbang rendah di atas daerah penduduk sebelum membelok tajam.
Akibat insiden nahas tersebut, sebanyak 68 orang dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan, korban lainnya yang selamat segera dilarikan ke rumah sakit.
Menurut kesaksian pendudukan lokal Divya, banyak orang yang segera berlari menuju ke lokasi kecelakaan usai melihat pesawat terbang rendah dan jatuh.
“Pada saat saya berada di sana, lokasi kecelakaan sudah ramai. Asap besar keluar dari api pesawat. Dan kemudian helikopter datang dalam waktu singkat,” terang kesaksikan penduduk yang tidak disebutkan namanya.
“Pilot mencoba yang terbaik untuk tidak menabrak rumah mana pun. Ada ruang kecil tepat di samping Sungai Seti dan pesawat itu mendarat di ruang kecil tersebut,” tuturnya.
Berdasarkan situs pelacakan penerbangan Flightradar24, ATR 72 bermesin ganda berusia 15 tahun tersebut berhenti mengirimkan data posisi pada pukul 05:05 GMT dan sinyal terakhir dari pesawat diterima pada pukul 05:12.
Saat proses evakuasi, sejumlah ratusan tentara Nepal terjung langsung ke lokasi kecelakaan di ngarai Seti. Lokasi ini hanya berjarak setengah kilometer dari bandara.
Mengetahui tragedi nahas itu, perdana menteri (PM) Pushpa Kamal Dahal segera mengadakan pertemuan darurat bersama kabinetnya guna mendesak badan-badan negara untuk bekerja sama dalam operasi penyelamatan.
Guna mengetahui penyebab atas kecelakaan pesawat itu, sebuah panel pun dibentuk untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.