ANDALPOST.COM – Presidensi G20 India gelombang pertama yang telah dimulai sejak tahun lalu resmi berakhir pada Selasa (17/1/2023).
“Disampaikan kepada angkatan pertama Agniveers yang bersemangat. Skema transformasi ini bertujuan untuk lebih memperkuat angkatan bersenjata kita dan membuat mereka siap di masa depan,” tulis PM India, Narendra Modi melalui akun Twitternya.
“Bangga melihat skema ini juga berkontribusi pada pemberdayaan perempuan,” tambahnya menekankan.
Narendra juga mengucapkan terima kasih kepada para delegasi yang telah hadir di acara tersebut.
“Berterima kasih kepada semua orang yang datang dan menghujani berkat mereka,” imbuhnya.
Acara yang digelar di Pune, India tersebut dihadiri sekitar 64 anggota dari 18 negara, delapan negara tamu, serta delapan organisasi.
Pertemuan tersebut juga sekaligus membahas agenda infrastruktur 2023 di bawah kepresidenan G20 India.
Selain itu, presidensi turut membahas tema utama, yakni ‘pembiayaan kota masa depan inklusif, tangguh, dan berkelanjutan’.
G20 juga membahas mengenai sejumlah aspek termasuk menjadikan kota sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, pembiayaan infrastruktur perkotaan, membangun infrastruktur perkotaan yang siap menghadapi masa depan.
Kota Menjadi Target Keberlanjutan
Tak berhenti hingga situ saja, mereka juga membahas peran kota dalam memenuhi target keberlanjutan. Mereka juga mengarahkan investasi fiskal untuk membuka pembiayaan swasta guna hemat energi dan ramah lingkungan, dan mengurangi ketimpangan sosial.
Delegasi beberapa negara yang hadir di G20 pun membahas permasalahan lain, seperti mencari cara untuk menyusun data belanja Infrastruktur dan membuat data tersebut berguna bagi sektor swasta.
Menariknya, di sela-sela pertemuan di Pune itu, mereka melengkapinya dengan lokakarya tingkat tinggi tentang ‘pembiayaan kota masa depan’. Saat itu, lebih dari 15 ahli internasional membahas masalah yang berkaitan dengan pembiayaan kota.
Lebih lanjut, lokakarya itu pun juga membahas mengenai bagaimana kota-kota di masa depan harus menggabungkan fungsi administrasi utama mereka.
Fokus mereka ada dalam perencanaan, pendanaan, dan pembiayaan. Menurutnya, hal tersebut sangat penting untuk meningkatkan partisipasi sektor swasta.
Lokakarya itu dibagi menjadi tiga sesi yang saling terkait. Terfokus pada infrastruktur, dan kebutuhan kapasitas teknis serta manajerial guna membangun Kota Masa Depan.
Selain itu, mereka juga bertukar pikiran terkait bagaimana kota dan pemerintahan yang lebih tinggi dapat mempersiapkan diri untuk meningkatkan pembiayaan swasta untuk Cities of Tomorrow.
Tak hanya membahas isu-isu penting, para delegasi juga berkesempatan untuk merasakan kekayaan kuliner, sejarah dan budaya Pune.
Dengan kata lain, mereka tidak hanya produktif dalam pertemuan G20, tapi juga dapat merasakan pengalaman budaya yang ditawarkan Pune.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.