ANDALPOST.COM – Polemik balon China yang diklaim Amerika Serikat (AS) sebagai alat mata-mata kian memanas.
Bahkan, kini presiden AS Joe Biden memerintahkan komunitas intelijen untuk melakukan investigasi lebih mendalam atas balon China tersebut.
Hal ini diungkap langsung oleh koordinator komunikasi strategis di Dewan Keamanan Nasional di Gedung Putih, John Kirby.
“Kami dapat menentukan bahwa China memiliki program balon udara untuk pengumpulan intelijen yang terhubung dengan Tentara Pembebasan Rakyat.”
“Itu beroperasi selama pemerintahan sebelumnya, namun tidak terdeteksi.”
“Saat ini kami mendeteksinya, melacaknya, dan mempelajarinya dengan cermat guna menggali informasi lebih jauh,” terang Kirby, Selasa (14/2).
Lebih lanjut, Kirby membeberkan bahwa balon pengintasi China itu telah melintasi puluhan negara di berbagai benua.
“Kami tahu bahwa balon pengintai China ini telah melintasi puluhan negara di berbagai benua, termasuk beberapa sekutu dan mitra terdekat kami,” sambungnya.
Sehingga, AS pun berkonsultasi dengan sekutu dan mitra mengenai balon pengintai China tersebut.
Joe Biden juga memberikan arahan menteri luar negeri, menteri pertahanan dan direktur intelijen nasional untuk turun langsung guna menggali informasi mengenai balon pengintai China.
Pada Selasa (14/2), Biden melalui penasihat keamanan nasional mengarahkan tim antar lembaga untuk mempelajari implikasi kebijakan yang lebih luas untuk deteksi, analisis, dan disposisi objek udara tersebut.
Lantaran ia menganggap benda asing itu dapat menimbulkan risiko keselamatan atau keamanan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.