ANDALPOST.COM – Meditasi merupakan ritual dengan tujuan untuk mencapai ketenangan batin. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh siapa saja, tetapi aktivitas ritualnya banyak dijalankan oleh orang-orang yang memeluk agama Buddha dan Hindu.
Terlepas dari meditasi merupakan ritual yang populer pada dua agama tertentu, aktivitas ini telah terbukti oleh sains akan manfaat-manfaatnya.
Dari dokumentasi yang dilakukan oleh akun YouTube ‘A Joyful Mind’, seorang psikolog dan ahli saraf, Dr. Richard Davidson, mengatakan bahwa meditasi memiliki pengaruh pada perhati dan perasaan kita.
Hasil penelitian yang ditunjukkan dalam dokumentasi ini menunjukkan bahwa bagian otak yang memiliki peranan penting dalam meregulasikan perhatian dan perasaan dapat diubah dengan meditasi.
Dalam dokumentasi ini juga diperlihatkan bahwa ketika sedang bermeditasi, otak memberikan sinyal dan menunjukkan aktivitas yang cukup luar biasa.
Menurut Dr. Davidson, ia biasanya hanya melihat sinyal-sinyal seperti ini dalam hanya beberapa detik, tetapi saat bermeditasi ia dapat melihatnya sepanjang waktu.
Dalam dunia digital yang sudah cepat ini, kegiatan seperti meditasi sangat perlu dilakukan. Sebab sesekali kita perlu mengoptimalkan kerja otak, sederhananya dengan cara membiarkan otak kita beristirahat saja.
Mudahnya Bermeditasi
Dalam video yang diunggah di YouTube dengan judul ‘Meditation Is Easier Than You Think’ oleh akun Yongey Mingyur Rinphoche, ia menjelaskan bahwa meditasi tidaklah sesulit yang orang-orang kira.
Yongey mengatakan bahwa kita dapat bermeditasi di manapun, kapanpun, dan dalam situasi apapun.
“Esensi meditasi adalah kewaspadaan. Kewaspadaan ini berarti kamu tau apa yang kamu pikirkan, apa yang kamu rasakan, yang kamu lakukan. Inilah yang dimaksud kewaspadaan,” jelasnya.
Buddhist yang berasal dari Tibet ini mengatakan bahwa terdapat sangat banyak orang berpikir kalau meditasi merupakan kegiatan yang rumit.
Bahwa banyak orang mengira jika ingin bermeditasi, kita harus mengosongkan pikiran, tidak memikirkan apapun, dan berkonsentrasi dengan keras. Ia mengklarifikasi bahwa kepercayaan seperti ini merupakan konsep yang salah.
Ia menjelaskan bahwa, kita tidak perlu melakukan ini semua, tetapi cukup untuk memiliki kewaspadaan saja.
“Selama kita menyadari dan waspada akan sesuatu dan dapat mengontrol hal tersebut, itulah meditasi,” tuturnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.