ANDALPOST.COM — Di Indonesia, waktu kerja yang umum dipraktikkan di Indonesia adalah delapan jam. Berbagai macam tipe pekerjaan juga menerapkan jam kerja seperti ini.
Salah satunya adalah pekerjaan yang mengharuskan kita duduk di depan perangkat teknologi seperti laptop dan komputer.
Menghabiskan waktu delapan jam setiap hari di depan laptop dan komputer tentunya berpengaruh kepada kondisi kesehatan. Seperti mata yang lelah, bagian tubuh yang pegal seperti leher, pinggul, punggung, hingga kaki.
Hal tersebut ternyata mendorong perusahaan khusus perabotan atau furniture, menciptakan perabotan kerja dan belajar yang ergonomis.
Ergonomis merupakan suatu studi atau ilmu yang mempelajari tentang desain untuk manusia, khususnya secara fisiologis.
Perabotan atau alat-alat kerja yang ergonomis, berarti sengaja didesain berdasarkan gerak dan bentuk tubuh. Dalam meningkatkan kenyamanan saat bekerja dan menjaga kesehatan bentuk tubuh.
Ahli ergonomi, Jon Cinkay dari Hospital for Special Surgery membagikan cara untuk mengatur meja untuk kerja dan belajar. kutip pada akun Youtube Wall Street Journal, pada Jumat, (24/2).
Tahap pertama adalah untuk menyesuaikan tinggi kursi sesuai tinggi badan. Cara yang benar adalah ketika kita telah menyesuaikan tinggi kursi, kita menaruh kedua tangan kita di atas meja. Lalu siku tangan menekuk sebesar 90 derajat.
Jika dengan cara ini kaki tidak dapat menapak ke lantai, maka kita perlu mencari pijakan supaya tetap menjaga kesehatan dan kenyamanan tubuh.
Tahap kedua adalah untuk menyesuaikan jarak monitor atau perangkat teknologi yang kita gunakan.
Cara mudah untuk memastikan apakah posisi monitor sudah sesuai dan benar adalah dengan mengukur kurang lebih sepanjang lengan kita, agar kita dapat melihat monitor dengan jelas. Tanpa harus menyipitkan mata atau memajukan badan agar dapat membaca monitor.
Kita juga harus menyesuaikan, supaya bagian paling atas monitor memiliki tinggi yang sama dengan mata.