Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Rilis Proposal Baru, Berikut Uraian Posisi China dalam Perang Rusia-Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan presiden China Xi Jinping (kanan). (Foto: Alexei Druzhinin/ Sputnik/ Kremlin via AP)

ANDALPOST.COM – China resmi merilis proposal baru terkait posisinya dalam perang Rusia-Ukraina, Jumat (24/2). Dalam proposal tersebut, negeri tirai bambu itu menyerukan gencatan senjata. Serta pembicaraan antara kedua belah pihak. 

China mengatakan, konflik dan perang tidak memberikan keuntungan bagi siapapun.

Rilisnya proposal China itu bertepatan dengan peringatan pertama invasi Rusia ke Ukraina.

“Semua pihak harus tetap rasional dan menahan diri, menghindari memperburuk ketegangan, dan mencegah krisis lebih lanjut atau bahkan lepas kendali,” terang China.

Rencana China terkait Invasi Rusia-Ukraina

Dirilis oleh Kementerian Luar Negeri, rencana tersebut mendesak diakhirinya sanksi Barat terhadap Rusia.

Selain itu, pembentukan koridor kemanusiaan untuk evakuasi warga sipil. Serta langkah-langkah andal guna memastikan ekspor biji-bijian, setelah gangguan yang menyebabkan harga pangan global melonjak tahun lalu.

Inti dari proposal tersebut berfokus pada posisi China, termasuk kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah semua negara dijamin secara efektif.

China pun menyerukan pembangkit listrik tenaga nuklir harus dijaga keamanannya dari ancaman.

China juga menyerukan diakhirinya dominasi global oleh Amerika Serikat (AS) dan campur tangannya dalam urusan negara lain.

Tanggapan Ukraina

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyebut Ukraina perlu bekerja sama dengan China guna mengakhiri perang.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (Foto: Gleb Garanich/Reuters)

“China mulai berbicara tentang Ukraina, dan itu tidak buruk,” kata Zelensky.

Zelensky pun menuturkan, tampaknya ada rasa hormat terhadap integritas teritorial Ukraina, yakni masalah keamanan. Ia pun mengungkapkan, untuk perlu bekerja sama dengan China dalam hal tersebut. 

“Kita perlu bekerja sama dengan China dalam hal ini. Tugas kita adalah menyatukan semua orang untuk perdamaian,” beber Zelensky. 

Di sisi lain, Penasihat Senior Presiden, Ukraina Mykhailo Podolyak menjelaskan, setiap rencana untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina, harus melibatkan penarikan pasukan Moskow kembali ke perbatasan Ukraina tahun 1991 pada saat runtuhnya Uni Soviet.